Nyaman Beraktivitas Di Tengah Aturan Ganjil Genap

15 comments

Bepergian di Jakarta perlu persiapan yang matang. Mengapa? Karena selain kemacetan yang memang sudah menjadi bagian dari keseharian kota metropolitan ini, ada juga aturan lalu lintas yang harus jadi pertimbangan sebelum memutuskan keluar rumah 

Dunia pekerjaan saya yang bisa dikatakan memiliki mobilitas yang aktif mau tidak mau harus selalu berkompromi dengan sikon lalu lintas di Jakarta. Sebut saja aturan Gage atau Ganjil Genap Jakarta

Doc pixabay

Aturan lalu lintas yang mulai berlaku pada tahun 2016 ini merupakan pengganti dari aturan 3 in 1 yang mengatur jumlah penumpang dalam 1(satu) mobil minimal 3 orang. Sedangkan aturan Ganjil Genap yang yang biasa disingkat dengan Gage ini membatasi kendaraan yang diperbolehkan keluar rumah pada jam tertentu sesuai angka terakhir plat kendaraan roda empat yang kita miliki dan dikaitkan dengan tanggal hari tersebut. 

Ada 2 sesi pemberlakuan aturan Ganjil Genap yaitu sesi pagi dimulai pukul 06.00 WIB sampai dengan pukul 10.00 WIB dan sesi sore dimulai pukul 16.00 WIB hingga pukul 21.00 WIB.

Aturan ini dikeluarkan dengan tujuan selain mengurangi kemacetan, juga untuk menekan tingkat polusi di Jakarta. Dengan adanya aturan Ganjil Genap, setiap akan melakukan liputan acara, hal yang pertama kali saya lakukan adalah mengecek tanggal dan jam kegiatan. Hal ini wajib saya lakukan agar bisa menyesuaikan pemakaian kendaraan pribadi atau umum untuk menuju ketempat liputan.

Lain halnya dengan adik ipar saya. Dia memiliki tempat usaha di Purwakarta. Untuk menyiasati aturan Ganjil Genap ini, adik ipar saya hanya akan mengunjungi tempat usahanya di tanggal-tanggal Ganjil karena kebetulan angka plat mobilnya adalah Ganjil. 

Akan tetapi hal ini tidak berlaku apabila ada kebutuhan mendesak, misal mengantar tamu untuk melihat show room usahanya di Purwakarta itu. Alih alih untuk menghindari jalan-jalan yang terkena aturan Gage, adik ipar harus mencari alternatif jalan lain yang mau tidak mau memakan waktu lebih lama. 

Kalau pada tanggal Ganjil begitu keluar rumah bisa langsung melewati jalan protokol yang kebetulan terkena aturan Gage dan langsung bisa masuk gerbang tol terdekat, maka saat tanggal genap harus memilih jalur alternatif sebelum akhirnya bisa masuk ke jalan tol.

Effort banget ya...tapi ya seperti inilah perjuangan para pekerja dan orang-orang di Jakarta..

Berikut jalan-jalan di Jakarta yang terkena aturan Ganjil Genap :

Jalan Gunung Sahari

Jalan Stasiun Senen 

Jalan Kramat Raya

Jalan Salemba Raya sisi timur mulai dari Simpang Jalan Paseban Raya sampai Simpang Jalan Diponegoro 

Jalan Salemba Raya sisi barat

Jalan Kyai Caringin

Jalan Balikpapan

Jalan Jenderal Sudirman

Jalan M.H. Thamrin

Jalan Medan Merdeka Barat

Jalan Suryopranoto 

Jalan Majapahit

Jalan Hayam Wuruk 

Jalan Gajah Mada 

Jalan Pintu Besar Selatan

Jalan Jenderal S. Parman 

Jalan Tomang Raya

Jalan MT Haryono

Jalan Pramuka

Jalan Jenderal Ahmad Yani 

Jalan D.I. Panjaitan 

Jalan HR Rasuna Said

Jalan Gatot Subroto

Jalan Fatmawati

Jalan Panglima Polim

Jalan Sisingamangaraja  

Oh iya, aturan Gage ini hanya berlaku di hari kerja setiap hari Senin sampai Jumat ya. Jadi kalau bepergian di hari libur, Sabtu dan Minggu bebas dari mikir apa tanggal hari itu ganjil atau genap😁

Tips dari saya agar tidak terkena denda akibat melanggar aturan Ganjil Genap :

1. Atur kegiatan keluar rumah sebaik mungkin apabila kegiatan fleksibel tanggal dan jam nya

2. Bila plat mobil tidak sesuai dengan tanggal kegiatan, cari alternatif jalan atau

3. bila memungkinkan untuk mengubah jam kegiatan agar bebas dr aturan jam ganjil genap.

Intinya, apapun aturan yang diberlakukan pemerintah adalah kewajiban bagi kita untuk selalu patuh dalam menaati aturan yang ada. Penyesuaian dan fleksibilitas diperlukan agar semua kegiatan keluar rumah menjadi nyaman dan lancar.


Related Posts

15 comments

  1. Aku jadi inget pengalamanku mba kena tilang gegara gk sadar kalo hari itu ganjil sdanfkan nomer mobilku genap dan kena dong ditilang di belokan plaza senayan hehehehe intinya kita harus patuh sma aturan

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ha ha ha. Betul sekali aturan ada buat ditaati ya

      Delete
  2. Ganjil genap memang harus di tetapkan guna mengurangi kemacetan Jakarta, makanya yg punya kendaraan mobil harus hafal banget ya sama tanggalan, biar ga kena tilang

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya udah familiar deh warga jakarta dengan aturan Ganjil Genap

      Delete
  3. Rekayasa lalu lintas, ganjil genap solusi atasi volume kendaraan ya mbak.. Musti dibarengi, gerakan naik transportasi umum secara masif (menurut saya )

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah iya...makin terurai ya bukan hanya hardwarenya tapi juga softwarenya ya

      Delete
  4. Ganjil genap sangat membantu dalam mengurai kemacetan di Jakarta.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya mas,sangat. Terima kasih banyak ya sudah mampir ke blog saya 🙏

      Delete
  5. Untuk mengurangi kemacetan ya, pengguna jalan harus selalu inget tgl nih , agar ga kena tilang

    ReplyDelete
    Replies
    1. Tepat! Lama lama hapal pun namanya manusia lupa ada aja ya kayak komen mba yanti di atas 😄

      Delete
  6. Sebetulnya serba salah ya. Tapi lebih ditekankan pada kemauan dan disiplin masyarakat dalam mematuhi peraturan lalulintas.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalau semua patuh,sistem akan jalan aja bu. Nggak perlu ada polisi berdiri diri bahkan. Apalagi serba digitalisasi ya akan terpantau cctv semua pelanggar lalulintas

      Delete
  7. Aku biasanya ke Jakarta pas hari kerja. Jadi ya memang harus waspada soal aturan ganjil-genap ini, apa lagi kalau jadwal lagi ketat.

    ReplyDelete
  8. klo tante dan om molly yg di jakarta, tahan beli dua mobil biar bisa tetep ke kantornya. klo molly dan klg sih naek grab aja udah..

    ReplyDelete
  9. stasiun senen paling ramai lalu lintas ya, wajib ada GaGe. bisa pakai transum agar lebih praktis :D

    ReplyDelete

Post a Comment