"Aku anak sehat…tubuhku kuat…karena ibuku rajin dan cermat…semasa aku bayi…selalu diberi ASI, makanan bergizi..dan imunisasi..”
Doc Freepik |
Cuplikan lagu Aku Anak Sehat di atas cukup popular di telinga kita terutama bagi kaum ibu yang memiliki balita. Seorang AT Mahmud yang dikenal sebagai pencipta lagu anak-anak memberikan perhatian pada pentingnya peran orang tua dalam membentuk anak sehat.
Bagaimana dengan kita sebagai orang tua? Apa peran penting yang dapat orang tua ambil guna melahirkan anak-anak sehat nan cerdas? Bagaimana dengan pemerintah?
Imunisasi adalah salah satu cara agar orang tua dapat melahirkan anak-anak yang sehat. Menurut definisi Kementerian Kesehatan RI, imunisasi adalah suatu proses untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh dengan cara memasukkan vaksin, yakni virus atau bakteri yang sudah dilemahkan, dibunuh, atau bagian-bagian dari bakteri (virus) tersebut telah dimodifikasi.
Anak Imunisasi (Dokpri) |
Adapun tujuan dari imunisasi adalah agar mendapatkan imunitas atau kekebalan secara individu dan eradikasi atau pembasmian sesuatu penyakit dari penduduk sesuatu daerah atau negeri.
Dilansir dari info website Kementrian Kesehatan RI bahwa sedikitnya 70% dari penduduk suatu daerah atau negeri harus mendapatkan imunisasi. Hal ini bertujuan agar terbentuknya herd immunity (kekebalan komunitas) yaitu suatu kondisi di mana sebagian besar masyarakat sudah divaksin sehingga kemampuan patogen (kuman penyebab infeksi) untuk menyebar sangat terbatas dan kelompok yang tidak diimunisasi tetap sehat.
Dok Kemenkes |
Melihat betapa pentingnya imunisasi, pertanyaan selanjutnya yang muncul adalah siapakah yang harus mendapatkan imunisasi? Ibu hamil, bayi dan anak dengan imunokompromais adalah kelompok yang wajib mendapatkan imunisasi.
Ibu Hamil
Pembentukan anak sehat memang harus dimulai sedini mungkin. Kalau sebelumnya seorang ibu hamil mulai rutin memeriksakan kesehatannya sejak dinyatakan hamil, saat ini bukan hal yang asing lagi bagi masyarakat kita melihat banyaknya pasangan suami istri yang baru membentuk rumah tangga mulai melakukan pengecekan kesehatan sebelum hamil.
Persiapan kehamilan berupa pengecekan kesehatan merupakan bagian awal dari usaha para orang tua agar dapat melahirkan anak yang sehat.
Hal ini dimaksudkan agar masa kehamilan dapat dilalui
dengan lancar dan sehat. Selama masa kehamilan, seorang ibu/calon ibu dianjurkan
melakukan pemeriksaan kehamilan yang dikenal dengan istilah ANC (Antenatal
Care). ANC ini bertujuan :
- Memantau kemajuan proses kehamilan demi
memastikan kesehatan pada ibu serta tumbuh kembang janin yang
ada di dalamnya.
- Mengetahui adanya
komplikasi kehamilan yang mungkin saja terjadi saat kehamilan sejak dini,
termasuk adanya riwayat penyakitdan tindak pembedahan.
- Meningkatkan serta mempertahankan
kesehatan ibu dan bayi.
- Mempersiapkan proses persalinan sehingga dapat
melahirkan bayi dengan selamat serta meminimalkan trauma yang
dimungkinkan terjadi pada masa persalinan.
- Menurunkan jumlah
kematian dan angka kesakitan pada ibu.
- Mempersiapkan peran sang ibu dan keluarga
untuk menerima kelahiran anak agar mengalami tumbuh
kembang dengan normal.
- Mempersiapkan
ibu untuk melewati masa nifas dengan baik serta dapat memberikan
ASI eksklusif pada bayinya.
Pemeriksaan
kehamilan dilakukan minimal 4 (empat) kali selama masa kehamilan, yaitu 1 kali
pemeriksaan pada trimester pertama, 1 kali pemeriksaan pada trimester kedua,
dan 2 kali pemeriksaan pada trimester ketiga. Adapun jenis imunisasi yang
dianjurkan bagi ibu hamil adalah :
1. Imunisasi Vaksin Campak, Gondongan, dan Rubella (MMR)
2. Imunisasi Vaksin Tetanus
Toxoid (TT)
3. Imunisasi Vaksin Hepatitis B
untuk Ibu Hamil
4. Imunisasi Vaksin Influenza untuk Bumil
5. Imunisasi Vaksin untuk Ibu Hamil Difteri, Pertusis, dan Tetanus (DPT)
6. Imunisasi Vaksin Hepatitis A
Bayi dan Anak
Jenis Vaksin |
Keterangan |
BCG |
Vaksin BCG (Bacillus Calmette Guerin) dapat diberikan sejak
lahir. Imunisasi ini betujuan untuk memberikan kekebalan tubuh terhadap penyakit tubercolocis (TBC). Apabila vaksin BCG akan diberikan
pada bayi di atas usia 3 bulan, ada baiknya dilakukan dulu uji tuberkulin.
BCG boleh diberikan apabila hasil tuberkulin negatif. |
Hepatitis B |
Vaksin Hepatitis B yang pertama harus diberikan dalam waktu 12 jam
setelah bayi lahir, kemudian dilanjutkan pada umur 1 bulan dan 3 hingga 6
bulan. Jarak antara dua imunisasi Hepatitis B minimal 4 minggu. Imunisasi ini
untuk mencegah penyakit Hepatitis B. |
Polio |
Imunisasi Polio diberikan untuk mencegah poliomielitis yang bisa
menyebabkan kelumpuhan. |
DPT |
Vaksin DPT adalah vaksin kombinasi untuk mencegah penyakit difteri,
pertusis (batuk rejan), dan tetanus. Ketiga penyakit ini sangat mudah
menyerang bayi dan anak. Imunisasi DPT diberikan pada bayi umur lebih dari 6
minggu. Vaksin DPT dapat diberikan secara simultan (bersamaan) dengan vaksin
Hepatits B. Ulangan DPT diberikan pada usia 18 bulan dan 5 tahun. Usia 12
tahun mendapat vaksin TT (tetanus) melalui program Bulan Imunisasi Anak
Sekolah (BIAS). |
Campak |
Vaksin Campak-1 diberikan pada usia 9 bulan, lalu Campak-2 pada usia 6
tahun melalui program BIAS. |
Anak Penyandang Imunokompromais
Melansir CDC (Centers for Disease Control
and Prevention), departemen kesehatan dan layanan masyarakat Amerika
Serikat, imunokompromais adalah suatu
kondisi melemahnya sistem imun yang ditandai dengan efek kuantitatif pada
sistem imun seluler, humoral, atau keduanya. Dengan bahasa sederhana imunokompromais
merupakan suatu keadaan saat terdapat kelainan pada fungsi normal sistem
kekebalan tubuh, menyebabkan anak lebih rentan terhadap suatu infeksi.
Adapun jenis imunisasi yang aman diberikan
kepada anak penyandang imunokompramias adalah seluruh vaksin mati (non live)
dengan jadwal vaksinasi yang sama dengan yang diberikan kepada anak normal. Untuk
vaksin hidup, merupakan kontra indikasi. Namun dapat diberikan jenis vaksin
lain (contoh: oral polio merupakan kontraindikasi karena merupakan vaksin hidup
dan dapat digantikan dengan pemberian IPV).
Melihat betapa pentingnya pemberian imunisasi baik bagi ibu hamil, bayi, anak normal maupun anak penyandang imunokompramais, idealnya masyarakat secara mandiri dengan kesadaran sendiri dapat rutin melakukan imunisasi sesuai jadwal.
Dok Kemenkes |
Namun demikian, walaupun
telah banyak paparan yang disampaikan pemerintah mengenai imunisasi, adanya
KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi) menjadi hambatan tersendiri.
Secara definisi menurut Peraturan
Menteri Kesehatan RI No.12 tahun 2017 tentang penyelenggaraan imunisasi
disebutkan bahwa KIPI adalah semua kejadian medik yang terjadi setelah
imunisasi, menjadi perhatian dan diduga berhubungan dengan imunisasi. KIPI ini
dapat berupa gejala, tanda, hasil pemeriksaan laboratorium atau penyakit dan
terbagi menjadi 2 (dua) jenis yaitu :
- Serius
:
Kejadian medik setelah imunisasi yang menyebabkan rawat inap, kecacatan,
dan kematian, serta yang menimbulkan keresahan di masyarakat.
- Non
Serius : Kejadian medik yang terjadi setelah imunisasi dan tidak
menimbulkan risiko potensial kesehatan pada penerima imunisasi.
Penanganan KIPI harus dilakukan
secara cepat,tepat dan bersinergi terutama terhadap KIPI serius. Hal ini guna
menjaga kepercayaan masyarakat terhadap penyelenggaraan imunisasi.
Sebagai contoh anak penyandang
imunokompramais. Masih banyak beredar informasi yang salah bahwa anak dengan
kondisi imunokompramais tidak boleh diberikan imunisasi. Meskipun respons
imunitas terhadap imunisasi lebih kecil dibandingkan dengan anak yang sehat,
namun manfaat imunisasi masih tetap diperoleh anak penyandang imunokompramais
dan memiliki manfaat yang sama. Berikut data yang diberikan WHO mengenai jenis
imunisasi yang dapat diberikan kepada anak imunokompramais – HIV :
Imunisasi |
Pemberian |
Hepatitis B |
Ya |
BCG |
Kontraindikasi*) |
OPV |
Kontraindikasi*) |
DPT/HepB/Hib |
Ya |
PCV |
Ya |
IPV |
Ya |
MR |
Kontraindikasi*) |
* : kontraindikasi pada pasien dengan imunosupresi berat, namun tetap dapat diberikan pada anak dengan HIV yang asimptomatik
Namun demikian, Pada
anak dengan kondisi penyakit yang tidak memungkinkan diberikan vaksin atau
pemberian vaksin ditunda, maka orang yang berada dalam satu rumah dengan anak
tersebut harus mendapat vaksin lengkap.
Dok Kemenkes |
Secara sederhana dapat disimpulkan bahwa imunisasi penting diberikan karena bertujuan sebagai upaya mencapai eradikasi dan mengurangi penyakit infeksi berat yang menimbulkan kematian dan kecacatan.
Masyarakat, fasilitas Kesehatan, pemerinrah daerah dan pusat memiliki peran masing- masing untuk turut serta mensukseskan penyelenggaraan imunisasi.
"Masih banyak pekerjaan rumah yang harus kita selesaikan, yang utama adalah melindungi generasi kita dari kecacatan dan kematian akibat penyakit yang dapat dicegah dengan cara yang paling efektif yaitu dengan Imunisasi,'' Juru bicara Kementerian Kesehatan dr. M Syahril
Sinergi dibutuhkan agar penyelanggaraan imunisasi
berjalan lancar. Mari bersama kita sukseskan penyelanggaraan imunisasi karena
imunisasi adalah hak asasi dan investasi masa depan anak Indonesia !!!
Anak bayi dan balita banyak imunisasi rutin lengkap. Alhamdulillah anakku udah semua. Memang ada yg mengalami KIPI seperti demam tapi itu juga hanya sebentar. Minum parasetamol alhamdulillah bisa reda. Ini kan ikhtiar menjaga kesehatan diri dan lingkungan.
ReplyDeleteYup, paham itu mahal ya. Makanya kita wajib bertanya juga biar nggak terus juga terjebak mitos2 yg ada ya
DeleteImunisasi perlu ya dari sejak dini.
ReplyDeleteApalagi juga udah ada kalender lengkapnya imunisasi. Sehingga kalau semisal telat atau kelewat bisa dilengkapi
Tepat banget mba, yang penting jangan udah terlewat malah blasss ya
DeleteAlhamdulillah ketiga anakku sudah lengkap imunisasinya dari mulai yang dasar sampai yg lanjutan, makanya pada sehat, lincah dan gesit karena terjaga kesehatannya dan haknya terpenuhi
ReplyDeleteAlhamdulillah. Lega ya hak anak terpenuhi
DeletePaling sedih kalau ada anak yang ortunya antivaks. padahal ortu yang antivaks ini dulunya aku yakin divaksin juga (soalnya era Soeharto kan semua kalau wajib ya wajib). Yaaa beruntung kita konsen ma anak2 dan gak terjebak hoax sehingga bisa memfasilitasi anak2 vaksin ya.
ReplyDeleteThis! Wong anak misal batuk - batuk atau pilek ,masih ok aja kok datang ke jadwal vaksin, asal nggak lagi demam yg suhunya tinggi aja
DeleteSetujuuuu. Aku termasuk sangaaaat pro vaksin. Jadi anak2ku harus lengkap imunisasi ya. Vaksin yg ga wajib aja aku tetep kasih.
ReplyDeleteWalopun ada Bbrp temen yg antivaks, ya sudahlaah yaaa, percuma juga ngomong Ama orang begitu. Terserah dia aja kalo ga mau vaksin anaknya. Padahal dulu dia sendiri divaksin Ama ortu nya. Kenapa aku tau, ya karena ortu dia dan ortuku temen baik. Kalo jadwalnya imunisasi sering bareng. Makanya ga abis pikir dia dpt wejangan darimana sampe anaknya ga divaksin
Nah, paham itu mahal ya ternyata
DeleteAku juga setuju si mba untuk taat imunisasi. Mencegah kan lebih baik dari pada mengobati
ReplyDeleteNah, lega juga ya hak anak terpenuhi
DeleteWah, mashaAllah~
ReplyDeleteAda banyak imunisasi bahkan sejak ananda dalam kandungan (melalui sang Ibu).
Semoga edukasi yang baik ini bisa menjadi awareness bagi siapa saja yang sedang hamil sebagai investasi anak sehat.
Aku sangat setuju, mbak Gita. Imunisasi adalah hal yang sangat penting bagi kesehatan anak. Imunisasi bisa membantu mencegah anak dari berbagai macam penyakit infeksi yang dapat membahayakan kesehatan mereka dan bahkan mematikan.
ReplyDeleteImunisasi juga dapat membantu mencegah penyebaran penyakit infeksi yang dapat menular dari satu orang ke orang lain.
Makanya imunisasi penting untuk melindungi anak-anak dari berbagai macam penyakit infeksi. Terima kasih atas artikelnya yaa
Iya mbak, imunisasi mencegah anak-anak terkena penyakit berbahaya, karena itu imunisasi ini sebenarnya hak anak. Sayang masih ada ortu antivaks yang abai.
Deletepemberian imunisasi sangat penting agar generasi penerus bangsa tetap sehat dan terlindungi dengan adanya imunisasi
ReplyDeleteAku mah yakin para ibu di dunia ini tahu yang terbaik untuk buah hatinya. Dengan adanya sosialisasi sperti ini keluarga dan masyarakat juga teredukasi akan manfaat dari imunisasi ya
ReplyDeleteAlhamdulillah sih anak-anak ku lengkap imunisasi nya tapi jaman sekarang mah enak ya semua nya dikasih gratis
ReplyDeletepemberian imunisasi lengkap merupakan hal yang wajib dilakukan kita sebagai orang tua agar anak kita tumbuh sehat
ReplyDeletePemberian imunisasi minimal yang wajib sehingga menghindari anak-anak dari kemungkinan terkena virus yang sudah pernah ada sebagai langkah awal hidup sehat.
ReplyDeleteDengan imunisasi sesuai jadwalnya bisa membentuk herd imunity ya padahal, sehingga dampak baiknya ke diri sendiri dan lingkungan juga
ReplyDeleteDulu bener2 gak paham manfaat imunisasi ini, tapi setelah membaca berbagai ulasan, memang penting banget, terutama untuk anak-anak. Harus udah imunisasi dasar ya mbak.
ReplyDeleteAlhamdulillah duoF udah vaksin semua sebagai bentuk pertahanan diri mereka di masa depan
ReplyDeleteManfaat vaksin dan imunisasi serta hasil risetnya kini lebih mudah untuk dikroscek berkat adanya internet sehingga masyarakat lebih paham
ReplyDelete