Pagi ini, saya habis ngobrol santai dengan tetangga kiri dan depan rumah saya. Obrolan berawal dari pembahasan akan tanaman sampai pada akhirnya berlanjut pada bahasan tentang 'Kenapa ya laki -laki itu kalau sudah tidak menjabat sesuatu atau pensiun atau lengser langsung terlihat tua wajahnya. Beda dengan perempuan'.
freepik |
Kata tetangga depan saya "Apa karena perempuan itu dianugerahi multitasking ya, jadi walaupun misal udah nggak ngantor atau jabat ini itu dia tetap bisa mengalihkan kesibukannya".
Tetangga kiri saya yang kebetulan belum lama pindah ke komplek ini kemudian menimpali " Eh tapi aku ngalamin juga lho rasanya dirumah aja itu gimana gitu... dari yang tadinya ngantor...ada rasa kayak nggak menerima gitu. Kok gini ya rasanya jadi ibu rumah tangga, punya anak dsb dll. Rasanya dari hari ke hari aku stress".
Nah saya langsung mengkaitkan obrolan ini dengan quote dari Quraish Shihab yang dikenal sebagai tafsir Quran, yaitu "Kenali dirimu maka Allah akan merahmati".Quote ini menurut saya pas banget dengan sikon obrolan saya, pas juga di kaitan dengan berbagai situasi apapun yang sedang menimpa siapapun. Tidak memandang gender apalagi status seseorang.
Dok. Pribadi |
Bahwa ketika seseorang sudah mengenal siapa dirinya maka akan memudahkan langkahnya. Rahmat Allah sesungguhnya ada di sini. Pun kita butuh proses untuk sampai bisa mengenal siapa diri kita ini ya.
Insya Allah , dengan rahmat ini kita jadi pribadi yang kalau balik lagi pada obrolan saya dengan tetangga saya di atas tadi, nggak perlu juga jadi gundah dan gelisah ketika misal kita sudah tidak menduduki jabatan tertentu. Karena pada dasarnya jabatan itu adalah amanah/titipan. Begitu Allah ambil ya sudah b aja. Kembali menjalani kehidupan seperti biasa.
Sama halnya ketika kita sudah memutuskan untuk tidak ngantor lagi, atau kena PHK sekalipun ya sudah karena inipun adalah ketetapanNya. Terima saja dulu sambil terus mencari peluang lagi apa nih kira - kira yang bisa kita lakukan.
Efeknya akan beda kalau kita berpegang pada jabatan atau kantor tersebut, yang terjadi akan terus mengeluh, andai masih ngantor andai dan andai dan sebagainya dan lain - lain. Dari detik, menit, jam terus akan ada dalam pikiran kita jabatan dan kantor ini. Ada rasa tidak menerima dengan takdir yang ada. Yang tanpa sadar dari hati akan terpancar pada wajah.
Mengenal diri sendiri itu nikmatnya nggak ada batas. Dan kita bisa belajar mempraktekannya dengan cara yang simple dan sederhana. Bisa kita tulis, atau juga bisa kita lakukan setiap bangun pagi menghadap ke cermin dan bilang saya adalah...
Saya A mampu ini itu...Saya punya kekurangan ini untuk itu saya harus...saya tidak begitu tertarik dengan hal ini...tetapi memiliki minat pada...kelebihan saya dalam hal...maka saya...dalam berteman saya termasuk yang nggak cocok dengan teman yang ...maka saya membatasi diri dengan...
Gali dan lakukan saja setiap pagi kata hati yang keluar secara jujur ini. Nanti kita akan menemukan hal yang apa adanya atas diri kita, real.
Praktek sederhana ini bisa menjawab dari semua kekurangan dan kelebihan serta tahu apa yang kita butuhkan. Insya Allah kita bisa jadi pribadi yang nggak gampang terpuruk, atau ikut - ikutan hal yang nggak jelas, yang bertentangan dengan hati nurani kita.
Intinya adalah kita tahu apa tujuan hidup kita ke depan.
Kalau mengutip kata - kata yang saya dengar dalam satu kajian, rahmat Allah turun dengan kelapangan hati yang ikhlas. Karena sikon apapun yang terjadi nggak ada yang kebetulan, jadi kalau kita dapat mengenal siapa diri ini, maka akan fleksible saja menghadapi sikon apapun. Ibarat mau hujan , panas atau badai sekalipun kita tahu apa yang harus kita lakukan , nah hasil akhirnya adalah ketetapan Allah ( takdir ) dan kita terima. Pun dengan ikhtiar dan tawakal Allah bisa membelokan takdir seseorang.
Dalam satu artikel yang saya baca saya juga menggaris bawahi poin - poin yang bisa kita ambil sebagai individu atau perempuan khususnya untuk bisa mengenal siapa dirinya :
1. Memiliki lebih banyak pilihan dalam hidup.
Nggak harus ikut ini itu, nggak menunggu ajakan untuk kesana kesini. Karena kita tahu apa kebutuhan kita.
2. Tidak terobsesi dengan standar kehidupan orang lain.
Standar hidup kita beda dengan standar hidup orang lain. Kita nggak apa - apa menetapkan standar hidup sendiri, karena dengan begini kita memiliki makna dan nilai hidup yang kita yakini, jadi kita lebih mudah untuk menciptakan kebahagiaan sendiri.
3. Senantiasa percaya diri
Rasa kepercayaan diri ini akan terbentuk dengan sendirinya...misal yang sederhana aja bisa beli barang a udah bahagia tanpa kita bandingkan teman, saudara atau tetangga. Karena barang buat orang lain belum tentu juga kita butuhkan.
4. Punya kemampuan manajemen waktu yang baik.
Terbiasa mengatur waktu sesuai kebutuhan dan prioritas adalah langkah awal untuk menjalani rutinitas dengan lebih baik.
5. Lebih tenang hadapi hal tak terduga
Kita tahu bahwa permasalahan bisa datang kapan saja dalam hidup ini. Tetapi, hal itu tak membuat kita takut atau sedih. Malah kita bisa lebih siap dan kuat ketika muncul masalah baru. Sebab dari setiap masalah yang berhasil diatasi, ada kekuatan baru yang bisa kita dapatkan. Dan kita juga nggak perlu kuatir karena Allah nggak pernah kasih beban atau cobaan di luar batas kemampuan kita.
So, selamat tahun baru mari kita terus mengali siapa diri ini, semoga Allah SWT merahmati, Aamiin
Beberapa waktu lalu, saya juga pernah menulis tentang mengenali diri. Boleh berkunjung kalau lagi longgar.
ReplyDeleteSaya pernah baca di sebuah artikel bahwa seringkali kita menggunakan atribusi duniawi untuk memaknai siapa kita.
Pendidikan, pekerjaan, dll.
Namun, pernah nggak bertanya lebih jauh, kalau kita kehilangan semua itu, bagaimana? Apakah kita juga akan kehilangan identitas diri kita?
Bagaimana kalau memaknai siapa kita dengan identitas paling basic : kita adalah hamba Allah, that's it.
Mau apa pun pekerjaan kita, status pernikahan kita, tidak akan mengubah fakta bahwa kita ada di dunia ini karena Allah dan untuk beribadah kepada-Nya selayaknya seorang hamba.
Bukan begitu Mbak?
Akh senangnya membaca komentar ini, benar banget atribut - atribut itu emang justru yang jadi penghambat untuk menemukan siapa kita ya. Duh kalau gali lebih dalam nggak ada apa - apa nya padahal kita...
DeleteMantap banget ini isi artikelnya.
ReplyDeleteMengenal diri sendiri bukan berarti mengingat terus kekurangan kita sehingga enggak bisa maju, ya. Justru kita bisa lebih terarah jalannya.
Iya mba, karena ujungnya kita itu adalah hamba Allah. Tapi buat dapat poin ini adalah proses yang nikmat juga diberikan pada kita
DeleteSetuju, Mbak Gita. Beberapa kali menyimak talkshow, pertama kali kita harus menerima keadaan kita. Bagaimana bisa menerima ya diawali dengan seberapa kenal kita dengan diri kita sendiri. Setelah itu, in syaa Allah bisa menghadapi tantangan2 kehidupan.
ReplyDeleteIya ,kenal diri jadi gampang juga buat bagaimana ke keluarga, lingkungan juga pekerjaan.
DeleteTerima kasih mba..tulisan ini menjadi pengingat bagi saya pribadi untuk lebih mengenal dan menerima diri sendiri..serta belajar bersyukur tentunya..
ReplyDeleteThis, poin penting banget ini bersyukur
DeleteSetuju mbak kita harus lebih menelaah diri sendiri dan percaya pada diri dan selalu berusaha menjadi pribadi yang menawan
ReplyDeleteYup, Insya Allah memudahkan langkah kita terus maju ya
DeleteSetuju mbak Gita. Mengenali diri sendiri bener2 mampu menjawab segala kegundahan hati. Apalagi bagi mereka yang masih mencar jati diri. Kudu lebih paham rasa syukur atas pemberian Tuhan :)
ReplyDeleteThis! Terima kasih banyak ya sudah mampir🙏
DeleteTernyata ada kaitannya ya..ketika kita mengenak diri sendiri maka rahmat pun akan hadir mengiringi. Obrolan ringan yang ternyata membutuhkan banyak pemikiran yang mendalam lagi jika dikaji.
ReplyDeleteMashAllah~
Ini nanti bisa jadi diskusi mengenai hakikat penciptaan manusia dan perannya dalam kehidupan.
Waaa....^^
Yup, akan releated dengan komentar pertama mba🙏
DeleteWah aku suka baca artikel ini kak Gita. Ya kita harus mengenal diri kita sendiri dan berlapang data. Menarik dan saya baca baik-baik isi artikel ini. Salam hangat kak. @depus
ReplyDeleteAlhamdulillah, semoga bermanfaat 🙏
DeleteYang tahu diri kita ya kita sendiri bukan kata orang. Begitu juga dengan menggali potensi selain kita sendiri yang jujur perlu psikolog buat bantu meyakinkan apa potensi diri. Bantuan terpenting dan sering dilupakan adalah berdoa kepada Allah
ReplyDeleteAkh itu yang kadang kita lupa ya, minta bantuan ke manusia bisa mengiba - iba, tapi pada pembolak balik hati manusia yaitu Allah SWT, kita kadang abai. Terima kasih 🙏
Deletemengenali gambar diri, akan memulihkan diri. Kita akan terbebas dari rasa negatif, karena penerimaan diri pun penerimaan terhadap orang lain. Mengenali diri dan mulai bersyukur.
ReplyDeleteIyes kak gina, rasa syukur itu mahal karena kita kadang lupa apa yg ada pada diri kita
DeleteKalo menurut aku nih mbak Git...bentuk pengenalan diri dan penerimaan diri itu jadi bentuk kita mensyukuri apa yang Tuhan berikan pada kita.
ReplyDeleteRight ! Dear
DeleteJadi ingat salah seorang teman saya. Dia resign karena ingin mengurus anak. Memang niatannya bagus. Tetapi, jadinya uring-uringan melulu. Terlihat dari semakin sering curhat ke saya.
ReplyDeleteYa awalnya saya saranin untuk balik kerja lagi aja. Karena saya lihat dia lebih cerita ketika masih ngantor.
Tapi, karena dia gak mau, saya coba saranin untuk coba terima kondisinya sekarang. Alhamdulillah kayaknya lama-lama mulai menikmati berada di rumah
Iyes, proses ini , karena klo terus bertanya kenapa, mengapa dsb dll...kita justru akan ketinggalan kereta karena rahmat Allah itu nggak kenal sikon kan
Deletemengenali diri sendiri, menerima kekurangan dan menyadari kelebihan diri sendiri memang tidak gampang, Tidak bisa dari orang lain, harus dibedah sama diri sendiri. Kalau sudah jelas, jadi lebih bersyukur ke Allah pastinya, disitulah rahmat Allah turun
ReplyDeleteIya mba...senang susah yang menimpa sejatinya Allah sudah siapkan pada setiap mahkluk ciptaannya...kita aja kadang yang nggak terima...
DeleteYang tentang ibu rumah tangga itu aku juga ngerasain, ternyata gini amat jadi emak2 hahaha.. tapi ya makin lama jadi banyak bersyukurnya aja paling.. karena masih ada kesempatan punya anak dan ada pilihan membersamai anak.. dan kadang melihat banyak yang lebih susah 🙈 meskipun kalo cara ini agak egois hehe
ReplyDeleteKata orang bijak lihat kebawah untuk bersyukur, liat keatas untuk mencari ilmu. Aku juga mba ketika kantor berganti segmen , rasanya gimana gitu, tapi begitu ayahku ingatin dari hasil ngantor bisa beli rumah, jleb! Aku. Ya Allah lupa aku pada rasa syukur ini...
Deleteterimakasih ini pengingat bagi gw juga selama ini.. smoga makin bisa mengenali diri
ReplyDeleteTerima kasih kembali🙏
Deletemengenali diri, potensi, kebutuhan pemenuhan diri tuh emang harus berasal dari diri kita sendiri sih ya, jangan dengerin apa kata orang dan banding-bandingin sama yang lain, nrimo ing pandum gitu kali ya klo pepatah jawa nya
ReplyDeleteBenar mba wulan
Deletesuoaya bisa mengenal diri sendiri perempuan harus didukung dengan support system di sekitarnya.. misalnya anak.. yang saya alamin yaaa anak tuh bikin saya bisa lebih berpikir jernih dan nggak panikan.. padahal mereka lebih seneng minta jajan ketimbang dengerin saya curhat hahahha..
ReplyDeleteSetuju kak, keluarga adalah pemberi support terdekat ya mau sekecil apapun ini bentuknya, adalah segalanya
DeleteSetuju banget mba Gita, memang kita harus mengenali diri sendiri niscaya kita pasti akan lebih mengenal Sang Pencipta kita yaa mba
ReplyDeleteAlhamdulillah 🙏
DeleteWhoaaa Mbak Gita malam-malam bikin mikir. Self-talk dan rasa syukur yaa. INgat semuanya ini hanya titipan maka bergantunglah ke Allah, bukan ke jabatan. Easy to say but ... ya memang demikian yang benar. Terima kasih pengingatmu :)
ReplyDeleteTerima kasih juga ya sudah berkenan mampir
Deleteselamat tahun baru kak.. mari terus menggali untuk lebih mengenali diri sehingga Tuhan merahmati kita... TFS kak
ReplyDeleteSukses untukmu juga ya
Delete