freepik.com |
"Everything has 2 sides". Quote ini pasti tidak asing lagi di telinga kita. Rasanya hampir semua hal di dunia ini memiliki 2 sisi, 2 dimensi, 2 pilihan dan 2 lainnya yang selalu bertolak belakang. Jujur vs bohong, atas vs bawah, kaya vs miskin, naik vs turun.
Saat pandemi menghantam dunia dan semua sektor diklaim terkena dampaknya secara negatif, apakah quote di atas tetap berlaku? Kalau diamati secara cermat, tetap ada yang "diuntungkan" dalam situasi dan kondisi yang dianggap paling parah sekalipun.
Pandemi membuat orang menarik diri dari kegiatan luar dan memilih untuk berdiam di rumah guna menjaga kesehatan diri dan anggota keluarga. Saat itulah model interaksi secara otomatis mengalami perubahan.
Kebutuhan untuk menjalin komunikasi dan kebutuhan pemenuhan hidup menjadi alasan utama semua orang untuk tetap berinteraksi dengan sesama. Online menjadi pilihan.
freepik.com |
Kalau sebelumnya dunia online hanya digeluti sebagian orang, perubahan drastis terjadi saat pandemi melanda. Segala hal mentransformasikan dirinya menjadi online.
Sebut hal yang sederhana saja seperti belanja sayuran. Sebelum pandemi mayoritas orang lebih memilih ke warung, pasar atau supermarket dengan alasan lebih puas karena bisa memilih langsung ketimbang hanya mengklik gambar di gadget.
Dalam kurun waktu singkat, banyak bermunculan portal belanja sayuran online sebagai solusi yang saling menguntungkan. Pedagang sayuran tetap bisa berdagang dan masyarakat umum dapat memenuhi kebutuhan dasarnya.
dok. pribadi |
Sikon yang mengharuskan kita berdiam diri di awal pandemi, telah mengakibatkan komunikasi secara online atau virtual meningkat berkali-kali lipat. Sosial media menjadi kebutuhan.
Sejak mata terbuka di pagi hari sampai terpejam saat tidur malam, semua orang berinteraksi via sosmed. Pelajar dari level TK hingga mahasiswa menimba ilmu secara daring. Sosmedpun menjadi suatu rutinitas dan hal yang biasa bagi mereka.
Para pendidikpun memanfaatkan sosmed dalam menyampaikan materi maupun tugas-tugas bahkan evaluasi/ujian.
Setelah setahun lebih pandemi melanda dan situasi secara berangsur-angsur pulih dan membaik, sosmed tetap menjadi primadona. Kekuatan sosmed yang diakui tidak memiliki batasan membuat semua pihak berusaha untuk memanfaatkan semaksimal mungkin guna pemenuhan kebutuhan dan keinginannya.
dok. pribadi |
Tips bijak dan aman main media sosial :
1. Pilah-pilih konten yang mau dibaca.
mem-follow akun-akun resmi yang terpercaya, yang sebisa mungkin netral, dan yang tidak menebar kebencian atau kejahatan. Jadi aman dan tenang selama main media sosial.
2. Follow hanya teman terdekat dan terpercaya
Cara ini bertujuan untuk membatasi atau mencegah penyebaran isu-isu hoax dan konten-konten penuh kebencian sampai kepada kita
3. Berhati-hati menyebarkan berita
Membenahi diri sendiri dengan menghindari menyebarkan sesuatu yang berisiko menjadi sebuah perdebatan.
4. Batasi penggunaan media sosial
Kita bisa menargetkan main sosmed paling lama 1-2 jam dalam sehari
Misalnya, 15 menit cek medsos saat bangun tidur, 15 menit lagi saat makan siang, 20 pada sore hari, dan sisanya menjelang waktu tidur .
betul mbak, sosmed sekarang punya powerfull yang nggak saing dari siaran tv
ReplyDeletekejadian kecil aja bisa viral dan kadang dari viral itu diangkat jadi topik berita
dan kudu pinter memanfaatkan sosmed biar nggak terjebak ni
Nah! Makanya sebagai orang yang kerja disosmed sangat dibutuhkan pemahaman yang mana diam dan yang mana butuh komentar ya. Sejak pandemi malah banyak hikmahnya dikasih pengingat juga. Btw makasih ya udah mampir
Deletesiap Kak..saring before sharing itu sangat penting ya..jangan sampai kita lalai dan asal sharing hal2 yang tidak/kurang kita pahami hanya karena sesang viral.. thx tips2nya ya..
ReplyDeleteMba Gita makasih tipsnya, aku nih harus mengurangi online tapi beberapa hari ini aku juga males nulis nih jadi jarang-jarang pegang laptop.
ReplyDeleteBener banget. Kudu waspada main medsos meski begitu gampang diakses. Salah satunya gak kemakan berita hoax. 😌
ReplyDeleteKalah aku sama media sosial bisa jadi primadona gitu. Tapi memang betul sih, teknologi canggih membuat semua orang mengidolakan media sosial.
ReplyDeleteCoba aja dari bangun dan mau tidur, HP berapa lama dalam genggaman kita. Noted banget nih aku nulis ini ha ha ha
DeletePelan-pelan aku juga mulai membatasi aktivitas menggunakan media sosial nih kak. Mulai tanpa bunyi notifikasi dari aplikasi biar gak sibuk cek hape terooos
ReplyDeleteNah! Aku "ngantor" disosmed aku pakai juga jam kantor kayak offline . Nyaman pokoknya ya
DeleteAku suka nih istilahnya, "Primadona". Iyalah, pandemi gini, siapa lagi yang bisa menjadi teman sehari-hari kalau bukan keluarga dan sosmed? Hihihi ... Bepergian sesuka nggak hati nggak nyaman, TV udah nggak menarik. Ya sudahlah, sosmed'an aja, apalagi kalau bisa dapat cuan, ya kan ya kan?
ReplyDeleteRight dear...terima kasih banyak. Primadona karena jadi magnet nih
DeleteMemang bener keberadaan sosmed seperti memberikan hiburan tersendiri, selain itu juga bisa memberikan inspirasi untuk melakukan hal positif dan bermanfaat juga untuk orang lain
ReplyDeleteSalah mengikuti malah pikiran jadi kacau..banyak berita yang belum tentu benar juga..
ReplyDeleteHaus akan informasi dan hiburan ya kak, media sosial memang jagonya sih. Apalagi banyak kreator yang terus menampilkan hal hal baru..
ReplyDeleteNah, bener, sebelum kita menyebar informasi, perlu cek n ricek dulu. Karena nggak semua berita benar dan valid
ReplyDeleteSaya pengikut setia Indozone di semua media sosialnya, dan memang betul kebantu banget untuk mendapatkan berita serta informasi yang terpercaya. Apalagi di zaman sekarang banyak berita hoax beredar.
ReplyDeleteYup, mengikuti media platform pun nggak boleh asal ikut ikutan toh, kebutuhan juga jadi prioritas
DeleteTidak hanya sekedar sharing berita yaa..
ReplyDeleteTaapi menjadikan edukasi. sebelum sharing alangkah lebih baiknya kita saring dulu. Ini akan lebih menenangkan dan media sosial bisa aman sentosa.
Right!
DeleteMemang harus pandai2 memilih dan memilah teman , terutama di sosmed supaya tidak teracuni konten yang menyesatkan.
ReplyDeleteYup sepakat nih, sosmed jadi primadona baru, dan makin banyak yg bisa kita lakukan dari sekadar "bermain" sosmed ya. Biar produktif!
ReplyDelete