Kalau mendengar istilah 4 sehat 5 sempurna pastinya tidak asing di telinga mommies ya.... Apalagi mommies yang memiliki anak di usia golden age (1-5 tahun). Rentang usia ini dianggap sebagai dasar pembentukan anak baik fisik maupun mental. Tumbuh kembang anak menjadi parameter apakah pemenuhan gizi sudah seimbang. Anak yang mendapatkan gizi baik dan seimbang pastinya akan terlihat dari perkembangan tubuh dan peningkatan kecerdasan otaknya. Hal itupun berlaku sebaliknya. Persepsi bahwa ukuran tubuh anak adalah warisan dari orang tua masih banyak beredar di masyarakat. Kenyataannya persepsi itu sangat keliru. Ukuran tubuh anak bukan ditentukan dari gen orang tua melainkan dari asupan gizi yang diterima anak terutama pada masa tumbuh kembangnya.
Kita semua tahu bahwa pelengkap kesempurnaan pemberian makanan bergizi ke anak adalah susu. Tetapi susu seperti apakah yang baik dikonsumsi oleh anak? Ternyata berdasarkan penelitian yang dilakukan Yayasan Abhipraya Insan Cendekia Indonesia (YAICI) bersama PP Aisyiyah dan PP Muslimat NU ditemukan fakta menarik.
Dari penelitian ditemukan 28,96% dari total responden mengatakan kental manis adalah susu pertumbuhan, dan sebanyak 16,97% ibu memberikan kental manis untuk anak setiap hari. Dari hasil penelitian juga ditemukan sumber kesalahan persepsi ibu, dimana sebanyak 48% ibu mengakui mengetahui kental manis sebagai minuman untuk anak adalah dari media, baik TV, majalah/ koran dan juga sosial media dan 16,5% mengatakan informasi tersebut didapat dari tenaga kesehatan.
Masyarakat Indonesia masih banyak yang menganggap bahwa kental manis adalah susu. Lebih menyedihkan lagi, kental manis ini banyak diberikan kepada anak di rentang usia 1-5 tahun.
Walaupun hanya pelengkap, susu memegang peranan yang penting bagi tumbuh kembang anak. Kandungan gizi dalam susu diperlukan untuk pembentukan tulang dan gigi. Susu yang baik adalah susu yang mengandung vitamin, mineral, karbohidrat, protein dan lemak.
So, lantas bagaimana dengan kental manis yang dianggap susu? Kental manis sejatinya hanya dikonsumsi sebagai penambah rasa. Kandungan gula yang cukup tinggi di dalamnya tidak baik untuk tubuh apalagi jika diberikan kepada balita. Konsumsi kental manis sehari-hari dapat meningkatkan risiko diabetes dan obesitas.
Oleh karena itu, yuk sempurnakan gizi buah hati dengan susu, bukan SKM
Persepsi kental manis itu susu memang sudah di cap sejak dulu, dan baru sekarang ini aku baru mengetahuinya, dan kandungannya juga kurang banget memenuhi nutrisi anak, kebanyakan gulanya aja.
ReplyDeleteYups..karena SKM memang bukan susu ya..itu suatu pengertian yg sepertinya masih harus terus disosialisasikan..
ReplyDeleteIya...
ReplyDeleteDi desa aku lihat masih banyak sekali orangtua yang memberikan SKM sebagai minuman pengganti susu. Agaknya informasi seperti ini belum masuk ke daerah.
saya pun baru tahu skm bukan termasuk golongan susu akhir2 ini hehe
ReplyDeleteTernyata kita sudah cukup lama menerima informasi yang keliru soal kental manis ya. Dan masyarakat juga cukup lama mengonsumsi produk ini, yg ternyata bukan susu.
ReplyDeleteSemoga semakin banyak yang sadar tentang kekeliruan selama ini. Tapi ya memang merubah mind set itu agak susah, dari dulu orang mikirnya SKM sama aja dengan susu hmmm
ReplyDeleteAku juga setuju. Kim bukan susu ya ka. Semoga makin banyak orang paham
ReplyDeleteSebenarnya dari dulu udah ragu juga sih Mbak kalau SKM itu dianggap sebagai susu. Soalnya kadar gulanya itu lho, tinggi. Gak cocok jadi sumber nutrisi bayi
ReplyDeleteBaiknya memang dengan susu, karena memang kandungan dan komposisinya jauh berbeda. Tapi bagaimana dengan orang yang miskin..? Jangankan beli susu, makan saja susah, SKM jadi pengobat hati untuk bisa minum "susu". Semoga harga susu bisa jauh lebih murah lagi agar semua lapis masyarakat bisa menikmatinya.
ReplyDeleteSudah banyak sosialisasi seperti ini ya, semoga masyarakat makin cerdas lagi dalam pemenuhan gizi anak
ReplyDeletePembahasan yang sudah cukup lama digaungkan. Hal ini bukan tanpa alasan sebab
ReplyDeleteSebagian besar kandungan yang ada di dalam SKM adalah gula. Itu sebabnya sebenarnya lebih tepat disebut sebagai pemanis beraroma susu
Orang percaya itu susu karena dulu iklannya begitu dan namanya juga ada kata 'susu'. Kalau di kampung masih minum itu. Kalau orang kota sudah melek informasi. Aku ngasih tau ipar yang di kampung juga agak susah awalnya.
ReplyDeleteSetuju, Mbak. Dari dulu pun saya gak pernah menganggap SKM itu setara dengan susu yang untuk diminum. Rasanya terlalu manis. Makanya paling dipakai untuk topping
ReplyDeleteNgeri juga yah kalo bunda banyak yg belum paham bahaya SKM yg berlebih. Selain bisa bikin anak obesitas juga berpeluang besar kena diabet. 😵
ReplyDeleteDari dulu udah terjadi salah kaprah soal SKM ini ya
ReplyDeleteSyukurlah sekarang sudah ada pencerahan
Jadi orang tua bisa lebih bijak dalam memberikan susu untuk anaknya
Iya Mba, sedih ya, masih banyak masyarakat yang memilai kental manis ini susu, padahal ga sehat buat anak-anak karena gulanya sangat banyak.
ReplyDeleteDulu waktu anak pertama aku juga gitu Mbak Git masih menganggap kental manis sebagai susu. Tapi alhamdulillah sekarang udah makin paham karena sering baca tulisan kayak Mbak Git ini. Semoga dengan tulisan ini makin banyak orang tua yang paham kalau kental manis itu bukan susu yah Mbak Git
ReplyDeletesetuju mba tapi sayangnya masih banyak para orang tua yang kurang mendapat ilmu ttg skm ini, izin share yah mba tulisannya
ReplyDeletesangat informatif, terimakasih telah berbagi ya kak :D
ReplyDeleteSetuju kak, ulasannya informatif banget nih. Heran juga sih, selama inj masyarakat kita masih beranggapan kalau SKM ini ya susu. Padahal kalau dilihat dr komposisinya sudah jelas bukan,terlebih pada kandungan gulanya yang berlebih.
ReplyDelete