Nasehat untuk hidup hemat, rajin menabung, jangan besar pasak daripada tiang bisa jadi sudah kita dengar sejak kecil. Semua bermuara pada satu hal yaitu harus cerdas dan cermat dalam menggunakan uang. Terdengar klise ya nasehat tadi. Terkesan tidak ada dampaknya apabila kita abaikan. Tapi kesan tersebut biasanya akan berubah seiring dengan terjadinya perubahan dalam hidup seseorang misalnya saat mulai memasuki kehidupan berkeluarga atau memiliki tanggungan dalam hidupnya.
Mengatur atau menata keuangan adalah kebutuhan. Siapapun dan apapun profesi atau pekerjaan yang ditekuni memerlukan pengaturan keuangan. Tujuannya yaitu agar kita bisa memenuhi kebutuhan dan keinginan yang ada. Kebutuhan dan keinginan inilah yang masih banyak orang tidak bisa membedakan. Padahal dua kata tadi sangat berbeda.
Kebutuhan diartikan sebagai segala sesuatu yang dibutuhkan oleh manusia dan apabila tidak bisa dipenuhi maka hidupnya akan terancam. Masuk dalam kategori kebutuhan di sini adalah makan minum. Sedangkan keinginan adalah sesuatu yang kita inginkan. Apabila keinginan ini tidak terpenuhi, tidak akan mengancam hidup seseorang.
Sebagai seorang freelancer yang penghasilannya tidak rutin diterima baik dari periode waktu maupun besaran, mengatur keuangan menjadi suatu keharusan. Berbagai tips tentang pola mengatur keuangan atau financial planning dapat dengan mudah kita dapatkan. Tetapi mengapa seringkali kita tetap merasa serba kekurangan, tidak bisa membeli barang yang kita inginkan atau lebih ektrem lagi terkadang harus berhutang untuk memenuhi kebutuhan dasar hidup?
Dalam IG Live @HomeCreditID mengadakan Fun Talk yang mengangkat topik Dompet Aman Keluarga nyaman bersama mas Dipa Andika seorang Financial Planner. Beliau mengatakan "Kuncinya adalah kedisplinan diri. Hal pertama yang perlu dilakukan adalah membuat catatan yang berisi kebutuhan dasar beserta jumlah, budget yang diperlukan serta repurchase poin. Repurchase di sini maksudnya kapan kita perlu membeli kembali kebutuhan tersebut. Misal untuk beras sebanyak 5 kg akan habis dalam waktu 10 hari, artinya kita perlu membeli setiap 10 hari sekali atau 15 kg untuk sebulan. Repurchase ini diperlukan apabila penghasilan kita tidak menentu alias tidak menerima penghasilan tetap setiap bulannya."
Kebiasaan kebanyakan orang, setelah menerima penghasilan akan langsung membeli berbagai kebutuhan dan keinginan. Hal ini salah karena seharusnya saat kita menerima penghasilan, hal pertama yang harus dilakukan adalah menyisihkan sebagian dana sebagai cadangan atau dana darurat. Dana darurat bukan diambil dari sisa penghasilan yang ada. Seringkali banyaknya kebutuhan menjadi alasan seseorang tidak mempunyai dana darurat tadi. Jadi di sini sangat diperlukan disiplin diri untuk langsung menyisihkan sebagian penghasilan yang kita terima.
"Introspeksi keuangan juga jadi salah satu tips mengatur keuangan terutama di tengah sikon pandemi seperti sekarang ini. Kita bisa menjadikan pengalaman sebelumnya sebagai acuan untuk mengatur keuangan di masa depan. Tambah mas Dipa. Merencanakan investasi untuk masa depan bukanlah suatu khayalan tetapi memerlukan real action dan harus dimulai sesegera mungkin.
"Tips lain yang sering dibahas dalam mengatur keuangan adalah masalah hutang. Kondisi ini seringkali menjadi bumerang. Untuk memenuhi kebutuhan dasar, hutang sebaiknya dihindarkan. Berhutang sah-sah saja dilakukan namun memerlukan pertimbangan cara dan waktu pengembalian yang cermat di samping menimbang-nimbang juga apakah barang yang akan dibeli benar-benar dibutuhkan atau hanya sekedar memuaskan hasrat keinginan saja."Tutup mas Dipa di akhir fun talk .
Nah dari berbagai tips mengatur keuangan di atas, hal yang perlu digarisbawahi adalah lakukan sekarang juga. Jangan ditunda karena kita tidak pernah tahu kejadian hari esok. Happy saving
Agak susah sih menatanya, tapi paling gak berusaha gak ngutang lagi, biar bisa nabung biarpun cuma sedikit.
ReplyDeleteNah iya mba miminimalisasikan keinginan mengedepankan kebutuhan deh
DeleteBanyak ilmunya banget itu livenya. Aku sendiri masih susah buat nata keuangantp berusaha terus buat catet keuangan, ga ada hutang & ga ada kartu kredit
ReplyDeleteAku jujur masih belum bisa bun nata keuangan padahal masih single ya heheh. Makasih infonya bun aku jadi belajar banyak nih hehe
ReplyDeleteSelama menjadi freelancer, aku seperti belajar utk menata keuanganku agar lebih optimal. Jadi freelancer bener2 merubah hidupku mbak, terutama menyoal pengeluaran bulanan
ReplyDeleteaku memang tidak terlalu jago dalam mengatur keuangan tapi satu hal yang aku pegang nih mbak, berusaha banget untuk tidak berhutang. Kalaupun terpaksa berhutang, harus sesegera mungkin dibayar
ReplyDeleteMengatur keuangan dengan membagikannya untuk living,playing and saving.
ReplyDeleteSaya pernah denger curhatan seorang teman: "Apanya yang mau diatur, wong duitnya nggak ada" ^_^' begitulah kondisi kebanyakan orang, terlebih sekarang ini. Karenanya mungkin boleh diusulin ke homecredit untuk ngadain juga sesi "menambah penghasilan". :)
ReplyDeleteSemenjak pandemi ngantur uang bener" harus jeli kadang masih aja khilafnya makasih atas infonya jadi mengingatkan untuk lebih konsisten dalm mengatur keuangan
ReplyDeleteagak susah menahan aku untuk belanja..semoga next lamban laun bisa lebih hidup hemat dan mengurangi gaya hidup konsumtif
ReplyDeleteBisa berabe ya Mak kalau kita gak atur keuangan di masa Pandemi ini, kerjaan susah mesti hemat ya mak
ReplyDeleteDari dulu aku suka sama financial planning dan ini penting banget dipelajari sama freelancer biar fundamental keuangan tetap stabil di masa pandemi
ReplyDeleteSebagai freelancer kerap kali memiliki pendapatan berbeda di tiap waktunya, untuk mengolah dan memanage nya memang ada lebih baik
ReplyDeletemencatat keuangan, dimana dengan demikian lebih bisa mengontrol keuangan dengan baik
Dengan pendapatan yang tidak tetap, menjalani aktivitas sebagai seorang freelancer harus pintar berhemat dan sebisa mungkin mendahulukan yang menjadi prioritas kebutuhan pokok
DeleteDulu semenjak kerja di fintech, aku juga jadi lebih aware soal keuangan dan aku setuju banget kalau kita perlu untuk menyisihkan penghasilan kita untuk dialokasikan ke dana darurat. Ini penting banget, Mbak, supaya kalau amit-amit uangnya kepake, enggak akan menganggu cashflow keuangan utama kita juga, karena sedari awal sudah kita buat pos-pos keuangan yang baik.
ReplyDeleteTulisan ini semakin bikin aku pengin konsisten untuk mengatur keuangan. Mumpung masih muda dan masih banyak waktu juga. Hehe. :D
Mengatur keuangan di saattidak pandemi aja rasanyaaa...hihii~
ReplyDeleteBanyak bocor alusnya.
Apalagi saat pandemi.
Tips nya bagus sekali...langsung diterapkan dalam mengatur keuangan keseharian.
Kuncinya adalah disiplin untuk diri sendiri dulu yaa, kak..
DeleteFinansial planning memang membutuhkan konsistensi.
iya nih kadang sebagai freelancer, karena incomenya gak pasti jadi kadang suka berasa dpt duit jatuh dari lanngit, pdhl itu fee kerjaan bulan kapan yang baru cair jadi suka agak boros yaa hihi
ReplyDeleteBeneran deh pandemi ini bikin putar otak, gaji kena potongan, ada yang di-PHK, mau jualan juga agak sulit.... huhuhuhuhu.....
ReplyDeleteBener banget niy tipsnya harus disiplin dan instropeksi. Apalagi mulai psbb lg biar aman harus saving money dr sebelumnya kalau belum ya jangan tunda lagi biar kondisi keuangan aman!
ReplyDeleteKunci utama adalah mampu membedakan kebutuhan dan keinginan serta menyisihkan dana utk tabungan sebelum diambil utk kebutuhan lainnya. Begitu ya mba?
ReplyDeleteTerima kasih atas sharing tips mengatur keuangan ini mba..
Iya sih ya, hutang harus dihindari sebisa mungkin. Benar-benar dituntut kita menata keuangan keluarga dengan sebaik-baiknya.
ReplyDeleteAda tipsnya, freelancer uang nggak nentu ditambah pandemi dan kebiasaan jajan hadeh.. infonya sangat bermanfaat untuk intropeksi diri
ReplyDeleteDana darurat itu penting. Aku setuju itu Mbak Gita, lha gimana ya. Seringkali ibuku ngerasa kesusahan kalau menjelang akhir bulan. Kalau gak ada dana darurat dan ternyata ada kondisi darurat, kita jadi kebingungan.
ReplyDeleteMeski situasi tidak mudah seperti sekarang...tetep harus nabung ya...Dicatet banget nih...
ReplyDeletemenjadi freelancer memang punya tantangan tersendiri dalam mengatur keuangan. bahkan setelah pandemi tampaknya lebih menantag ya Mbak.
ReplyDeleteHarus lebi aware dan sigap menata keuangan,s ecara pemasukan yang tidak menentu.
Bagus bangett tema home credit mengenai mengatur keuangan apalagi pada saat pandemi ini, pintar2 dalam menyimpan uang
ReplyDeleteFreelancer emang kudu banget ati2 ngurus keuangan og ya Kak
ReplyDeletesoalnya kan ga ada penghasilan tiap bulan yang teteg