Terlahir sebagai anak yang banyak memiliki saudara membuat saya banyak melihat role model. Saya anak tengah kalau orang menyebut "strata" saya dalam keluarga hahaha.
Namun role model yang paling sempurna adalah Ibu. Bagaimana tidak,semua pekerjaan bisa dilakukan Ibu dengan sigap. Istilah yang trend sekarang adalah multitasking.
Dengan 7 orang anak yang memiliki selisih usia 1-3 tahun antara satu dengan yang lain,bisa dibayangkan pastinya betapa seru keseharian Ibu. Kesibukan itu masih bertambah karena Ibu memutuskan berjualan kue untuk membantu ekonomi keluarga. Namun seberapa pun sibuknya Ibu,beliau tetap bisa lho menemani anak2 nya belajar,bercengkerama dan ngobrol sambil mengajarkan kami anak-anaknya sopan santun,etika berteman dan segala hal lainnya.
Rasa kagum saya bertambah saat saya berkeluarga dan dikarunia anak. Terasa sekali betapa berat peran seorang Ibu. Kesabaran Ibu mengurus kami anak2nya menjadi sesuatu yang terasa besar di mata saya. Seperti yang digambarkan grup band Jasmine Elektrik "Kasih Sayang Ibu Tak Terbantahkan Waktu" Hari Ibu"
Saya baju merah bersama ibu jilbab hijau, kakak2 dan adik |
Hal lain yang saya pelajari adalah nasehat beliau "jangan pernah takut kalau kamu benar". Didikan kritis sudah menjadi keseharian hidup kami.Nasehat ini setidaknya turut membentuk karakter pribadi saya yang vokal melihat sesuatu yang tidak pada tempatnya.
Saya jadi langsung move begitu ada hal yang rasanya berkaitan dengan ketidakadilan, atau membully tetapi terlihat "nice" yang sebenarnya adalah menjatuhkan. Wah nggak demen tuh saya liatnya.
Karakter lain yang ibu wariskan pada saya juga kesabaran. Sabar dan ikhlasnya ibu ketika sakit adalah pembelajaran saya setiap harinya. Nggak ada kata mengeluh terucap dari bibirnya. Yang ada justru doa agar anak-anaknya jangan sakit dan tetap sehat.
Ibu diam buat sabar tetapi akan move kalau yang sudah berkaitan dengan hal yang perlu diluruskan. Kayak mainan misalnya, ibu saya mengajarka kalau anak saya pinjam kembalikan begitupun kalau anak lain, ambil jangan sungkan sungkan karena kalau sudah kelamaan malah nggak enak katanya.
Jangan terlalu dekat dengan tetangga biasa biasa saja. Baik ya baik saja, bukan berarti kamu keman mana harus sama si A terus. Biasa aja berbaur sama semua. Duh ini saya praktekan langsung.
Pun nasehat jangan pernah takut diajarkan,namun tidak mentah-mentah diaplikasikan. Beliau juga berpesan untuk berpikir sebelum bertindak. Harus selalu mempertimbangkan pro's dan kontra's sebelum memutuskan suatu hal dan bertindak.
Keliatannya kaku dan serius sekali ya nasehat Ibu saya. Tapi kenyataan tidak lho. Semua nasehat dan didikan yang beliau ajarkan ke semua anaknya dilakukan dengan gaya yang santai tapi serius.
Masih jelas dalam ingatan saya saat saya sekolah dan mendapatkan nilai merah dalam ulangan matematika. Sejak dari sekolah rasa takut berhadapan dengan Ibu sudah membayangi saya. Betapa tidak, saya adalah anak yang berprestasi di bidang akademik dalam keluarga. Juara kelas tidak pernah absen saya raih. Tapi hari itu saya harus menghadapi kenyataan kalau saya mendapat nilai merah.
Akhirnya saya memutuskan untuk jujur bercerita tentang hasil belajar saya. Ya,kami terbiasa bercerita tentang kegiatan kami kepada Ibu. Dengan terbata-bata saya ceritakan nilai merah yang saya dapat dan sayapun telah siap menerima "omelan" Ibu. Di luar dugaan, Ibu hanya berpesan untuk lebih teliti dalam mengerjakan soal dan memeriksanya kembali sebelum dikumpulkan. Saya pun terdiam kaget, tidak menyangka Ibu akan menerima hasil ulangan saya dengan santai.
Hal itu membuat saya bertanya "Ibu koq gak marah sih saya dapat nilai merah?" Ibu pun menjelaskan alasannya. Beliau berkata bahwa marah hanya akan membuang waktu dan energi serta membuat anaknya kecil hati. Dengan marah pun tidak akan mengubah hasil ulangan saya. Saya kembali terdiam dan meresapi kata-kata Ibu.
Sekarang ini,kata-kata itu masih terus tersimpan dalam memori saya. Ibu telah mengajarkan tentang kesabaran (menghadapi anaknya) dan jangan takut (berkata jujur dan bertanggung jawab atas hasil yang saya terima).
Menjelang 1 tahun kepergian ibu 8 Februari 2019
Alfateh untukmu bu, Amin.
Semoga almarhumah ibu diterima Allah SWT. Amin.
ReplyDeleteSemua didikan orang tua baru terasa sangat berharga setelah beliau tiada. Saat ini saya masih memiliki ibu sebelah lagi. Ya Allah kalau bisa saya ingin memuliakannya sebisa saya. Apa daya, jadi seorang istri langkah saya kini terbatas.
iya Ti, rasanya nggak ada apa apa nya saya merawat ibu setelah beliau pergi. Terima kasih doanya ya
DeleteIbu memang sosok yang paling sabar dan ikhlas. Ia adalah figur penting dan sangat menentukan masa depan setiap generasi. jadi terharu ingat ibu sendiri.
ReplyDeleteSepakat, salam hormat buat ibu mu yang bang.
DeleteDuuh jadi terharu baca ini, sebagai ibu kadang aku merasa gagal kalau kurang bisa sabar dan kurang bisa kontrol emosi, ibunya mba Gita hebat, begitu sabar dan ikhlas
ReplyDeleteiya mba Ran, belajar juga saya dari beliau.
DeleteAlfatihah.. baca tulisan ka gita tentang Ibunda, aku jadi terbayang bagaimana sosok Ibunda ka Gita, sosok Ibu yang menjadi panutan bagi anak-anaknya dan telah menanamkan nilai-nilai keteladanan sebagai bekal untuk anak-anaknya dikemudian hari. Alfatehh juga buat Almarhumah Ibu saya
ReplyDeleteAamiin ya Rabb. Terima kasih doanya ya
DeleteAl Fatihah untuk ibunya Mba Gita.. Meski udah tiada, tapi ajaran, pesan, dan nilai kehiduoan yang dikasih ibu akan selalu dikenang, gak akan pernah hilang ya Mba Gita.. Aku seneng sama apa yang ditanamkan ibunya mba Gita ke anak-anaknya.. Jadi pelajaran juga buat aku..
ReplyDeleteiya nilai nilai ini aku terapkan lagi juga pada anak Dit. Makasih ya udah mampir.
DeleteAlfatihah buat ibu, jadi kangen nasihat ibu. Baca tulisan mbak Gita langsung bikin hatiku nyes, pas banget lagi kesel sama org yg instan ngerewrite tulisan yg asalnya dari tulisan aku, hihi.. terimakasih nasihatnya yaa
ReplyDeleteHahaha sabar ya mba. Elegan aja hadapinnya ya. Namanya juga kita masih belajar ya kadang susah hahaha
DeleteAlfatihah buat Ibu tercinta, aku ngalamin juga waktu Ibuku meninggal duh rasanya kehilangan separuh nyawa, separuh jiwa... memang ya, segala nasehat yang diberikan Ibu kian terasa dalam ketika beliau ngga ada...
ReplyDeleteBenar banget, kok belum ada apa apanya ya aku berbakti sama ibu. Speechles
DeleteTime flies so fast ya mbak Gita. Enggak terasa ternyata sudah setahun sejak kepergian Ibu. Dengan didikan yang telah Ibu berikan ke anak2nya, aku yakin beliau pasti bangga melihat anak-anaknya menerapkan apa yang ia ajarkan. Alfatihah untuk Ibunya mbak Gita.
ReplyDeleteI hope so , Val. Iya setahun tahun ini. Makasih ya doa dan kunjunganya.
DeleteDoa terbaik untuk ibunya ya mbak Gita. Nasehat ibu itu emang terbaik yah, keikhlasan seorang ibu dan kesabarannya itu loh, duh takkan pernah bisa deh anak membalasnya.
ReplyDeleteMakanya ada istilah kasih ibu sepanjang jalan ya kasih anak sepanjang penggalah
DeleteMba Gita, aku jadi kangen almarhum mama aku yang nggak pernah marah dalam keadaan apapun. SMoga almarhum husnul khotimah ya mba. DI terima disisi Allah. Amin
ReplyDeleteAamiin kak. Iya ibu modalnya hanya kasih & sayang ya merawat anaknya itu. Ikhlas dan sabar.
DeleteMasya Allah ibunya teladan banget mba, nasihatnya bagus. aku suka nasihat tetangga jangan terlalu dekat, memang nanti privasi kita dikorek-korek. Ngaak baik juga kalau tetangganya nyinyir yaa. Lebih baik biasa-biasa aja.
ReplyDeleteIya mba Ovi, kami jadi ya biasa aja . Blas aja gitu kalau gaul. Happy, positip aja kata ibu dengan siapapun.
DeleteAlfatihah buat ibunya mbak Gita. Memang sosok ibu makin terasa saat kita sudah ada diposisi yang sama(jadi ibu juga) dan saat ibu sudah tidak ada. Sampai sekarang pun ada hal yang baru ngerti, "kenapa mama marah""bagaimana ditanggapi ah sama anak saat kita nyuruh sesuatu" dll
ReplyDeleteBenar kita baru ngeh ya ternyata banyak benarnya ya
DeleteLangsung ke tkp gaan, jasmine elektrik ciamik, syahdu didengar, wabilkhusus yg judul ibu, duh langsung meneteskan air
ReplyDeleteiya ...mengharu biru ya
DeleteKerasa ya semua yang dilakukan ibu, justru ketika beliau sudah nggak di dekat kita. Sama kaya aku mba, aku suka sekali mengingat banyak hal yang ibu lakukan buat kita.
ReplyDeleteTerlalu banyak ya mba jasa beliau untuk kita
Benar bu...sesak kalau rindu. Alfateh
DeleteDoa terbaik buat ibundanya mba Gita ya..
ReplyDeleteAamiin makasih bu Rita
DeleteMbak Gita, nasehat ibu meski beliau sudah tiada bakal selalu teringat yaa. Memang perjuangan ibu luar biasa.
ReplyDeleteBanget! Sepanjang jalan ya
DeleteKarena itu ketika siapa yang harus kita muliakan lebih dulu adalah ibumu, ibumu dan ibumu lalu ayahmu. Sesungguhnya ada beban berat dibalik kemuliaan seorang ibu
ReplyDeleteiya
DeleteIbu pasti bahagia melihat anak anak nya sekarang, sudah berhasil dan jadi sukses. Walaupun menatap dari jauh, bunda pasti bahagia. keep shining kak
ReplyDeleteMakasih mas Dony sudah mampir
DeleteNgomongin ibu secara khusu, dan orang tua secara umum, bikin aku selalu berkaca-kaca. Jadi keingetan mereka dan aku yang masih belom bisa membahagiakan mereka. Apalagi kalo inget zaman muda. Duh... aku sangat bandel. Semoga orang tua kita yang masih hidup selalu bahagia. Dan orang tua yang sudah di SANA, berada di tempat terbaik. Aamiin.
ReplyDeleteAamiin doa kebaikkan buat ibu ya
DeleteSemog ibu sudah damai di surga mba..Di sisi Yang Maha Kuasa..
ReplyDeleteiya mba Astri, makasih
Deletesudah satu tahun aja ya mbak. Tidak terasa memang waktu berjalan. Alfatihah untuk ibunda
ReplyDeleteiya Sar 8 februari besok
DeleteSebenarnya kalau ngomongin memori sama ibu, justru aku gak terlalu punya banyak sih mbak. Soalnya emang gak deket sama ibu. Tapi seperti apapun aku turut terinspirasi dengan para ibu di dunia ini yang selalu ada dan mendukung anak-anaknya :)
ReplyDeleteDekat sama ayah ya kak kamu?
DeleteAlfatihah untuk ibunda tercinta ya ka.. memang sosok ibu menjadi panutan untuk anak-anaknya kemudin hari.
ReplyDeleteBenar banget.
DeleteAl Fatihan buat ibunya Mbak Gita. Emang yg namanya ibu tu keliatan banget sabar dan ikhlasnya ya mbak? Kerasa banget pas kita jg udah jd ibuk2. Hrus belajar jg nih buat jd ibu yg sabar khsuusnya ke anak2
ReplyDelete#Al Fatihah
DeleteMakasih mba April. Iya kita sama sama belajar terus nih jadi ibu yang sabar ya
DeleteWah ternyata 7 bersaudara ya mbak Gita :D
DeleteIya kalau anak tengah tu berasa jd pengamat liat atas dan bawahnya :D
iya hahaha
DeleteSemoga ibadah Almarhumah Ibundanya Mbak Gita diterima di sisi-Nya. Amiin Ya Allah
ReplyDeleteAlfatihah...
Aamiin ya Rabb
DeleteDan aku masih ingat melayat liat ibu terakhir kalinya. Bertepatan pula usia Sagara ke 9 bulan.
ReplyDeleteIya hehe mau satu tahun aja ya ibu pergi
DeleteBicara tentang Ibu memang tak ada habisnya wanita yang dengan tulus besarkan kita tanpa mengharapkan imbalan jasa
ReplyDeleteiya, sesak kalau kangen
DeleteAl fatihah buat ibu ya Kak...nasehat2nya pasti membekas di ingatan, insyaAllah semua bermanfaat
ReplyDeleteAamiin makasih kak
DeleteAlfatiha untuk ibunda.. semoga husnul khotimah dan keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan dan keikhlasan....
ReplyDeleteAamiin...
DeleteMasya Allah ya mbak, 7 orang anak. Hmm...kebayang gimana serunya ngurus anak-anak sewaktu semuanya masih kecil. Anakku satu aja kadang berasa ribetnya, apalagi 7, waw
ReplyDeleteMakanya mba Zefy, dulu belum ada lagi ya kelas kelas parenting hahaha
DeleteIya mbak saya juga pas jadi istri dan ibu baru ngerasa susah dan ga mudah menjali peran jadi ibu, jadi sering nyesal dlu ga banyak berbakti. Apalagi punya anak banyak, MashaAllah semoga ibu-ibu kita diberi kebaikan dunia dan akhirat
ReplyDeleteAamiin ya Rabb
DeleteAamiin ya Rabb
DeleteMasyaAllah Tabarakallah semoga ibu kita diberikan kesehatan, keselamatan dan keberkahan dari Allah SWT
ReplyDeleteAamiin
Deletepengorbanan seorang ibu memang tak bisa terbandingkan atau tergantikan dengan apapun, dimulai sejak kita masih di kandungan sampai saat dewasa pun ibu masih manjain kita.. ya Allah.. aku jadi kangen ibu..
ReplyDeleteHehe, langsung telpon atau datangin ya kalau beliau masih ada mba Prima. Salam hormat untuk beliau.
DeleteHehe, langsung telpon atau datangin ya kalau beliau masih ada mba Prima. Salam hormat untuk beliau.
DeleteIbu memang tempat belajar banyak hal termasuk soal ikhlas. Moga kita juga bisa jd sosok ibu yang ikhlas ya mak. Semangat
ReplyDeleteiya makasih mak
DeleteIya, sekilas keliatan kaku gt ya mbk nasihat ibuk tp mmg hal itu yg harus dan sering kita gunakan terutama saat sudah berumah tangga.
ReplyDeleteiya kadang kita baru ngeh pas mereka nggak ada ya, kalau dekat kadang abai aja
Deleteterimakasih Ibu Gita
ReplyDeleteAl-Fatihah utk Ibu-ibu hebat nan inspiratif
ReplyDeleteSemoga ibu2 kita tersenyum bahagia di alam sana ya Mba
Kindly visit my blog: bukanbocahbiasa(dot)com
Aamiin ya Rabb
DeleteSemoga almarhumah ibu diterima Allah SWT. Aamiin, dan bisa berkumpul kembali nanti di surgaNya.
ReplyDeleteIbumu menyenangkan sekali ya Mba. Semoga beliau dilapangkan istirahatnya.
ReplyDeleteMbaa, semoga almarhumah Ibu diterima semua ibadahnya...Al-fatihah...
ReplyDeleteAku merinding bacanya mbaa. Perjuangan inu memang luar biasa ya mba. Dulu sih aku sering banget kesel sama ibu. Tp skrg setelah jd ibu, baru deh aku berasa.
ReplyDeleteAl fatihah untuk ibumu ya kak. Beliau sosok yang luarbiasa pastinya. Punya 1 anak aja bukan perkara mudah apalagi 7. Panutan!
ReplyDeleteAl fatihah untuk almarhumah. Nasehat ibu sesungguhnya banyak yang bagus ya, Mbak
ReplyDeleteMasya Allah teladan banget ibunya Mbak Git, semoga sekarang sudah berada di surga yah Mbak karena kadang aku juga sebagai seorang ibu suka kurang sabar.
ReplyDeleteSosok ibu tak ada banding, benar2 sosok inspiratif
ReplyDeleteBuah dari kesabaran dan keikhlasan itu akam berbuah manis karena aku sudah mengalami beberapa tahun lalu. Apalagi bisa belajar dari seorang ibu ya mbak.
ReplyDeleteAaaah ibunya luar biasaaaa bangga deh pasti jadi anakny. Al Fatihah utk ibu
ReplyDeleteKalo jaman dulu entah kenapa punya anak bisa banyak2 yah. Dulu mamaku jg gitu. 9 bersaudara :)
ReplyDeleteSkrg kita jd orgtua jd bener2 kerasa ya perjuangan ibu kita gimana :)
Al fatihah itu ibu ya
Al Fatehah buat Ibu mbak Gita.
ReplyDeleteJadi kayak Ibunya Ibu yang anaknya 14 orang. Hebat ya ibu jaman dulu, punya anak banyak bisa ngerawat dan sabar banget ya.
Al Fatihah ...
ReplyDeleteTersentuh banget baca artikel ini mba Git...
Ibunya ka Gita pasti akan tersenyum dari surga sana berkat doa anak yang sholehah seperti ka Gita. Keep hamasah*
ReplyDelete