Satu hari saya menerima sms yang mengatakan bahwa mohon untuk menyelesaikan pinjaman atas nama x. Nah karena nggak merasa meminjam ya saya abaikan aja sms ini ah paling juga modus penipuan pikir saya
Sms inipun saya share dalam WAG dengan caption "modus penipuan baru nih gaes". Dan saya kaget ketika ada seseorang yang japri saya dan mengatakan "mba git itu bukan penipuan itu memang benar nama saya. Saya masih bingung dan membalasnya "maksudnya mba"? Iya itu yang mba git share, sms yang ditujukan ke saya. Maaf ya mba git dan berceritalah teman saya ini bahwa saat ini memang sedang minjam dana secara online.
"Oh oke mba, nggak apa-apa"kata saya memaklumi keadaan yang sedang menimpanya, dimana akhirnya dia memutuskan pinjam dana tersebut.
Selepas chat ini saya jadi berfikir "apakah teman saya menggunakan referensi nama saya ketika mengajukan pinjaman tersebut atau memang secara otomatis bahwa kontak di Hp teman saya tersebut akan langsung terscan oleh pinjaman online ini?
Nah kalau jawabannya adalah yang ke dua, nggak asyik juga dong nggak minta ijin, pun buat saya nggak jadi masalah juga hanya sekedar referensi nama asal kalau ada apa-apa jangan saya yang di kejar-kejar aja hahaha.
Kemudian kalau jawabannya adalah yang kedua. Waduh gawat! Karena nggak semua orang juga bisa setenang saya buat nanggapin sms kayak gini. Karena sms kan bisa aja jatuh di teman yang nggak tahu bahwa nama ini memang sedang pinjam dana dan nggak suka namanya di pakai. Iya nggak.
Dulu saya menggunakan CC (Credit Card) dimana ketika saya mengajukan, costumer servicenya akan melakukan cross check terlebih dahulu pada nama yang saya jadikan referensi, bisa nama adik, kakak atau sepupu. Cs akan telpon dan bertanya seputar hubungan saya dan orang-orang tersebut.
Setelah dinyatakan oke baru permohonan saya akan di apply dengan nominal kredit yang di berikan berdasarkan slip gaji yang saya terima setiap bulan. Nah saya pernah berfikir bagaimana mereka-mereka yang ingin punya usaha tapi nggak pernah punya slip gaji untuk mengajukan pinjaman?Tetapi memiliki dana cash yang banyak. Bagaimana caranya kalau ingin pinjam uang?
Ternyata sekarang ada Fintech ya (Financial Technologi) Saat ini ada 73 anggota Fintech yang terdaftar secara legal dan bisa dicek di websitenya OJK. Ini adalah langkah awal teman-teman kalau ingin meminjam dana ya.
Pak Sunu, salah satu kelemahan Fintech adalah Literasi Keuangan. Bagaimana masyarakat memahami mana Fintech yang legal dan ilegal. Platform ini seperti biro jodoh yang menyatukan antara orang yang ingin meminjam uang ke pemberi pinjaman. Faktor trust (kepercayaan) menjadi kekuatan Fintech. Orang bisa mendapat pinjaman Fintech berdasar rekam jejak digital,nggak harus punya slip gaji
Rekam jejak digital ini akan memberi added scoring yang menjadi penilaian terhadap seseorang bisa mendapat pinjaman atau nggak. Kalau pun dipercaya mendapat pinjaman, jangan berani mangkir ya teman-teman karena begitu kabur atau mangkir, jejak digital kita akan jelek dan bisa diblacklist dimanapun!
Saat ini 7,2 juta masyarakat Indonesia sudah melakukan pinjaman online, yang artinya masyarakat sangat membutuhkan pinjaman online. Dalam cara kerjanya, Fintech menjangkau masyarakat yang belum terjangkau perbankan, misalnya di daerah pelosok yang membutuhkan bantuan permodalan, namun daerah tersebut belum terjangkau perbankan.
Sasaran Fintech adalah masyarakat yang belum terjangkau kredit perbankan konvensional
Pak Kuseryansyah, ketua harian Aftech, "Ciri khas fintech adalah agile dan innovative, ini yang disukai dan membuat fintech punya potensi berkembang saat ini. Ada 60 juta UMKM yang belum tersentuh permodalan konvensional dan butuh bantuan modal untuk mengembangkan bisnisnya, dan ini merupakan market potensial fintech
Fintech di Indonesia bukan lah predator loan, yang bunga ber bunga dan menyebabkan pembayaran menjadi makin berat. Asosiasi Fintech hingga saat ini bekerja keras agar masyarakat memiliki literasi keuangan yang baik untuk menjawab keluhan dan komplain masyarakat melalui OJK"
Beberapa macam Fintech :
Cashwagon, salah satu platform fintech akan memberikan bunga ringan, nyaris 0% pada customer yang disiplin membayar. Jika terlambat membayar, akan bayar lebih mahal. Oh iya teman-teman ketika customer ternyata gagal bayar, dan terkena bunga yang makin besar, cash wagon bisa melakukan restructuring program jika yang bersangkutan masih berniat bayar. Tapi teteup ya si customer akan sedikit "cacat" nih record creditnya. Nggak mau juga kan?
Rupiah Plus, akan memberikan bunga yang berbeda kepada tiap customer, tergantung score yang bersangkutan. Semakin bagus skor kreditnya (ketepatan bayar, dsb), semakin rendah bunga yang akan didapat. Pak Bimo dari Rupiah Plus "kita butuh 20 menit saja dari Credit Storing seseorang & di sinilah kita akan bisa menentukan berapa bunga yang akan di kenakan"
Untuk pengembalian pinjaman RupiahPlus bisa lewat Alfamart loh.. Sssttt ada bocorn nih ada juga loh kesempatan bagi yang ingin menjadi pendana
Pinduit Pinduit khusus melayani loan pendidikan. Misalnya membiayai pembayaran uang pangkal sekolah atau pembayaran uang sekolah, Ada salah satu nasabah pinduit yang sedang mengambil pendidikan S3, kekurangan biaya nyaris 20juta untuk melakukan penelitian & menyelesaikan study doktornya. Akhirnya berhasil lulus.
Ada banyak penyedia jasa keuangan lainnya sekarang ini seperti juga Aktivaku, Uang Me, Cashcepat, Kredit Pro, hingga Taralite.
Menurut Sunu Widyatmoko, wakil ketua AFPI & CEO Dompet Kilat, tantangan terberat Fintech saat ini adalah literasi keuangan yang masih rendah, dan pengetahuan masyarakat tentang mana fintech legal dan fintech illegal. So gaes fintech akan membantu masalah keuangan kita asal kita tahu (paham) dan tepat menggunakan ya.
Yups tepat digunakan di saat yang pas, dan pastinya pilih fintech yang telah mendapat izin dari OJK
ReplyDeleteBenar kak karena berkaitan dengan literasi keuangan kita memang masih lemah
DeleteKalau pinjaman online seperti ini memang benar-benar si peminjam dan pemberi pinjaman tidak pernah bertemu secara langsung ya?
ReplyDeleteBagus banget sebenarnya, bisa meminimalisir pengeluaran biaya transportasi dan alokasi waktu sehingga tidak mengganggu aktifitas sehari-hari.
iyes, karena jejak digital terlihat, pun peminjam ngaku ada dimana. Anggap aja manipulasi alamat, tetap jejak terlacak kak
DeleteYang lagi viral saat ini kan pinjaman online yang katanya membantu tapi ujungnya jadi mencekik. Nah masyarakat harus tahu mana pitech legal dan mana pinjaman online ilegal. Biar tidak menyamaratakan jasa pinjam meminjam online yang reputasinya sudah baik
ReplyDeleteiya mba Ti, karena paham itu penting. Seperti halnya juga fintech-fintech ini sendiri mereka juga sudah ada di OJK kalau ingin masyarakat merasa aman dan nyaman ketika menggunakan.
DeleteDalam pengelolaan keuangan, boleh berhutang, asal untuk tujuan produktif seperti memulai usaha, jadi kita bisa mengukur juga kemampuan membayar kita... jangan sampai pinjam tapi ngga bisa bayar huhu dan yang penting pilih lembaga fintech yang legal ya ka.. well noted
ReplyDeleteBenar banget, makanya ada fintech yang mengkhususkan untuk teman-teman UMKM
DeleteNah ternyata fintech sdh dikenal luas ya terbukti yg pinjam online sdh 7,2 juta org...sdh cukup banyak walau kalau dilihat dari jmlh penduduk Indonesia blm 10 persen hehe...
ReplyDeleteBetul karena masyarakat masih banyak yang harus dibantu karena mau pinjam ke bank butuh slip gaji. Dimana mereka nggak punya
DeleteKalau minajm secara online memang memudahkan ya mbak daripada langsung ke bank. Cuma satu saran buat peminjam supaya bijak meminjam secara online ya. Mana yang benar2 butuh untuk pinjam. Jangan sampai terjerat hutang dengan jumlah tagihan yang besar.
ReplyDeleteiya Fania terima kasih sarannya ya
DeleteKalau bisa masalah keuangan ini jangan sampai salah tempat peminjaman,biasanya yang bunganya nyeremin itu akan melilit kembali. Semoga dengan hadirnya fontech jadi solusi ya nggak membebankan peminjamnya
ReplyDeleteSepakat solusi masalah tapi bukan tempat yang menjadikan masalah ya
DeleteEmang jangan gegabah ya, kudu telaah dulu. Mana fintech yg aman buat kita seenggaknya udah dibawah naungan ojk, baru deh aman
ReplyDeleteIyes minjam kalau aman nyaman enak dua belah pihak kan
DeleteSekarang banyk banget aplikasi online yang menyediakan jasa pinjaman uang ya mbak harus pintar2 banget pilih2 yang memang resmi terdaftar di OJK
ReplyDeleteiya makanya step pertama adalah cek dulu di web OJK
DeleteSemakin banyak aplikasi financial online begini jadi semakin mudah melakukan segalanya ya mba terutama belanja barang-barang impian.
ReplyDeleteHahahaha asal siap bayar no problemo ya
DeleteBanyak manfaatnya tapu memang kudu hati2 karena banyak yg ilegal, kasian banget kan kalau sampai kejadian tercekik renternir online... Hrs banyak teredukasi dulu ya masyarakatnya...
ReplyDeleteIya kan nggak asyik juga kalau kita nggak tahu dan coba gali dalamnya tapi ikut-ikutan cap rentenir online kayaknya gimana ya hahaha
DeleteWah ada yg namanya Pinduit ya Mba.. Fintech membuka kesempatan bagi yg membutuhkan data dan tak terjangkau bank konvensional ya Mba..
ReplyDeleteIya ada maksudnya pasti ini didirikan, dan bukan juga kaitannya dengan perorangan yang mau cuci duit ya kak
DeleteBener banget! Fintech bisa jadi solusi yang pas dalam hal berbagai macam kebutuhan keuangan. Tapi sebelom pake, harus tahu lebih dulu, apa manfaat dan risikonya. Semoga semakin banyak yang melek dengan fintech ini.
ReplyDeletepilih fintech yang akan mengakomodir kebutuhan kemudian sudah terdaftar di OJK ini bikin nyaman
DeleteJangan sampai tergiur dengan janji manis pinjaman online ya. Kalau ujungnya bakal merugikan kita. Jadi harus pandai mencari pinjaman yang benar2 bisa dipertanggungjawabkan.
ReplyDeleteIya pinjam meminjam nggak apa karena memang butuh ya itu asal dua belah pihak asyik aja dalam akadya. Jadi bukan asal-asalan juga aplikasi ini.
Deletepinduit ini menarik, buat Athifah yang mau masuk sekolah tahun depan, lumayan membantu kalo udah dimulai sejak lama yah. Keren deh
ReplyDeleteIyes,monggo mba, siapa tahu cocok kan?
DeleteFintech menjelaskan secara detail ya tentang proses peminjaman uang online dan jangan sampai merugikan konsumen karena gak tau apa2
ReplyDeleteIyes! Dalam arti nggak main-main juga ketika didirikan karena ada pertanggujawaban moral juga kan, karena visinya membantu mereka-mereka yang tidak dapat minjam dana ke bank karena terkendala berkas-berkas yang dibutuhkan
DeleteWih, sekarang pinjam online, karena serba digital ada rekam jejak digital apa kita bisa melihat kemampuan kita untuk meminjam juga ya?
ReplyDeleteiyes....dari sirkulasi transaksi kita sehari-hari mereka akan mantau langsung seperti tagihan tagihan apa yang kita keluarkan per bulan
DeleteMakin mudah kalau ada masalah keuangan ya Mba Git. Tapi harus benar2 dipelajari dulu masing2 platform Fintech agar tidak salah pilih. Supaya tepat sasaran dan sesuai kebutuhan kita 😀
ReplyDeleteBenar banget mba Andini. Makasih ya sudah mampir
DeleteKadang emang ada fintech yg abal2, ngeri ya sebenarnya. Tapi...emang harus serba kepo deh kita ini perusahaan fintech beneran apa abal2...
ReplyDeleteKepo harus loh karena bagian kita juga belajar tentang Financial Technology ini
DeleteAku pernah denger cerita seperti yang dialami Mba Gita, akhirnya aku jadi kepo dech tentang Fintech itu.
ReplyDeleteSebenarnya banyak kemudahan yg diberikan sih, tapi jangan sampai kemudahan itu disalahgunakan. Trus harus teliti dulu untuk pilih fintech yg memang sudah terdaftar di OJK biar lebih aman.
Iyes kak, jangan parno dan jugde juga kan?
DeleteBanyak fintech beredar, tapi harus pintar memilih, benar lebih aman yg sdh terdaftar di OJK ya
ReplyDeleteNah iya kan, jadi nyaman dan aman bu
DeleteIni satu untuk semua gitu ya Mba, keren. Apalagi telah terdaftar di OJK, jadi kitanya nggak ketar-ketir ini aman tidak. Terimakasih mba Gita, udah sharing soal FIntech.
ReplyDeleteSama-sama ya semoga tulisan ini membantu ya meyeimbangkan berita-berita juga yang kadang perlu pemahaman yang dalam dulu ya. Pilih yang sesuai dan nyaman aja mba
Deletebeberapa sudah kupakai dan kugunakan sehari hari. cukup membantu memang asal tepat penggunaannya
ReplyDeleteNah! bisa share juga nih kak Dony . Makasih ya udah mampir
DeleteGa ketemu gitu ya orangnya? Rawan juga sih tapi. Bisa nipu alamat si peminjamnya, trust main banget di sini
ReplyDeleteTenang, jejak digital terlacak kak
Deletewah boleh juga nih, pelajari dulu sistemnya baru gunakan sebijak mungkin
ReplyDeleteIyes bijak memahami bukan slonong boy juga. Yang ujuk-ujuk nggak tahu tapi ujungnya ngejugde
DeleteBagus juga dengan kemajuan teknologi mempermudah untuk mereka yang berniat meminjam dana. Mungkin yang perlu diperhatikan kaitannya dengan bunga. Kadang kalau prosedurnya gampang, bunganya tinggi
ReplyDeleteNah! iya kak bunga kan biasa akan dihitung dari kesanggupan cicilan. Sebetulnya ya kayak kita kredit rumah atau kendaraan aja. Makin pendek jangka ya di ambil maka makin kecil bunganya ya kan
DeleteIni merupakan tawaran yang menggiurkan sekali ya, tapi prosedurnya bagaimana mbak
ReplyDeleteLangsung buka aja kak aplikasinya di sosmed
DeleteHmm gitu ya, Fintech ini ternyata bisa memudahkan kita, tapi memang awalnya gak boleg gegabah ya, minimal sedikit-sedikit dulu pinjemnya
ReplyDeleteSenyamannya aja kak. Butuh tiap orang kan beda-beda juga keperluannya apa
DeleteSekarang lebih muda ya buat pinjam uang bisa lewat online. Tapi tetep aja hrs pilih2 pelajari dulu sistemnya bagaimana ( utie Adnu)
ReplyDeleteiyes
DeleteSaat ini tengah marak sistem seperti ini, rada serem juga ya. Dan ada baiknya hati2 ketika memutuskan pinjaman harus dicek dulu sebab ternyata banyak yg non legal dan tdk sesuai standar ojk
ReplyDeleteNamanya aja by online wong pinjem sama yang real aja harus hati-hati. Tetapi memukul rata semua serem ya nggak dibenarkan juga kak, cek and ricek itu malah lebih bijak
DeleteSebetulnya kehadiran fintech ini membantu jika ada yang butuh mendadak. Tapi satu sisi penggunaannya juga harus lebih tepat
ReplyDeleteyup! bukan asal pinjem tapi nggak tahu alokasinya secara tepat lagi.
DeleteKalau terlindungi dari OJK begitu jadi rada tenang ya mba, tapi memang bagaimanapun, namanya pinjaman, kembali lagi ke kita, digunakan untuk apa, tepat tidaknya..
ReplyDeletePersis kak
Deletewah banyak juga ya masyarakat yang udah melakukan pinjaman online
ReplyDeletesebenarnya jika memang butuh dan ada dana untuk mencicil ga masalah
yang jadi masalah itu, minjam kemudian tuk hal yang tak penting eh trus ga dicicil
jadilah terjerat dengan bunga yang banyak
Nah itu dia
DeleteMakim banyak kemudahan yang bisa kita dapatkan di jaman digital ini. Pinjaman online salah satunya. Pun tak perlu takut karena terlindungi OJK
ReplyDeleteSepakat. Butuh dana monggo, anggap aja kita nggak bisa bantu pinjamin. Dan kita jadi tahu juga kan disiplin bayar itu akan membuat track record kita baik.
DeleteWah, ada pinjaman online nih dan prosesnya mudah ya. Wh ada Pinduit, bisa buat pinjam dana pendidikan nih. Misal darurat, boleh juga coba Pinduitnya. Terlindungi OJK pula jadi aman dan hati tenang.
ReplyDeleteIyes kak, nggak ada yang melarang pinjam asal dikembalikan apalagi kalau sudah dalam pengawasan OJK kan.
DeleteAdanya fintech sangat membantu, terutama UMKM yang membutuhkan bantuan permodalan usaha, tapi belum bankable. Hanya saja, literasi mengenai fintech memang harus ditingkatkan sehingga harus lebih tahu mengenai fintech legal dan fintech ilegal.
ReplyDeleteiya kak UMKM justru banyak terbantu juga dari fintech ini.
DeleteAku penasaran Ama lanjutan ceritanya mbak, jadi itu yang menyalahgunakan no Mbak Gita tuh siapa...? Temennya Mbak Gita atau fintech ya sih...?
ReplyDeleteTeman aku nggak bilang kalau nomor aku akan ke save juga oleh tempat dimana ia pinjam dana. Mungkin dia juga nggak paham kak.
Deleteaq juga masih belajar lagi deh soal fintech ini, karena kalo gak pinter makenya kita bisa di rugikan juga atau kita bisa menyalahgunakan. tapi memang sangat membantu dan memudahkan bagi yang butuh dana yah, tfs kak gita
ReplyDeleteSama-sama Maya, iya nggak ada yang perlu ditakuti atau kalau belum tahu bisa bertanya dulu secara detail. Karena keuangan setiap orang kan kita nggak tahu ya
Deletememang fintech itu memudahkan kita buat bertransaksi apapun, tapi perlu banget buat dijaga ya
ReplyDeleteiya kak
DeleteFinTech ini butuh sikap mental yg wise dan dewasa bgt
ReplyDeleteKindly visit my blog: bukanbocahbiasa(dot)com
Aku nggak pernah melek dan selalu malas ngurusin keuangan. Padahal ternyata penting ya. Kayak yang disinggung di sini tentang literasi keuangan. Mulai kerasa sejak aku lulus kuliah dan kerja, ngatur duit itu butuh teknik, butuh ilmu.
ReplyDeleteNah kan, makanya kita di bilang masih lemah tentang hal ini ya sepakat ya
Deletesetuju banget nih, kalau digunakan dengan bijak fintech ngebantu banget soal urusan keuangan kita, tp kalo ngga bijak malah jd masalah, jadi kudu tahu porsinya ya mba..
ReplyDeleteiyes kak Zata
DeleteBila digunakan dengan tepat, FinTech ini sangat membantu!
ReplyDeleteSoal fintech memang kitanya kudu pinter cari info. Biasanya aku cek dulu di OJK.
ReplyDeletepinjaman online tuh memang cepat dan mudah sih. sayangnya yang minjem biasanya gak dicek dulu kemampuan bayar utangnya nantinya gimana. udah tergiur bisa dapat uang cepat sih
ReplyDeleteInfonya membantu banget nih Mba, apalagi sekarang tawaran pinjaman online banyak banget jadi tulisan ini bisa jadi nambah ilmu. Makasih udah share ya.
ReplyDeletefintech nih sebenernya patut disambut gembira oleh masyarakat tapi harus dibarengi juga dengan wawasan dan bijaksana. terutama pinjaman online, boleh dijadikan pilihan selama tidak digunakan sebagai utang konsumtif ya mba. dan harus yang resmi berizin OJK.
ReplyDeletePinjaman online udah banyak ya sekarang. Tapi kalau aku masih ngeri pinjam uang gitu... Sejauh ini masih beli semampunya cash aja :(
ReplyDeleteDulu aku pikir fintech itu semacam kayak KTA, trus yg bunganya tinggi banget, tapi ternyata beda ya..
ReplyDeletesetuju mba, fintech itu solusi banget thp masalah keuangan, asal tau fungsi dan bagaimana cara menggunakannya ya.
Benar ini mbak Git, soalnya waktu itu pernah ikutan acara sama OJK yang suka ngirim sms atau telp orang mengenai hutang yang dipinjam rata2 itu dia tidak legal. Karena yang legal tidak akan menelpon kerabatnya.
ReplyDeletePenting banget buat peminjam tau risiko sebelum apply. Menagih ke kontak di ponsel kok ga sopan ya.
ReplyDeleteSekarang banyak ya aplikasi Fintect yang memudahkan pinjaman kepada masyarakat, namun balik lagi kepada masing2 orang.
ReplyDeleteaku terus terang masih ragu minjam di fintech, mungkin kalau ada fintech syariah akan dipertimbangkan lagi.
ReplyDeleteyg jelas siy harus selalu merujuk ke OJK sebagai pengawas lembaga keuangan di Indonesia
Jaman digital gini bikin minjem uang makin gampang.. tp emang kudu cek en ricek jangan sampe kejeblos utang
ReplyDeleteBuat pekerja lepas alias freelancer begini apa bisa, mbak? Disebutkan di atas kalau enggak harus pakai slip gaji. Gimana mereka ngeceknya ya?
ReplyDeleteIya, serem juga ya kalo kita terima sms atau WA kalo kita disuruh lunasin pinjaman,padahal minjem pun gak.
ReplyDelete