Asian Games 2018 : Semangat Yang Terus berkobar dari Mrapen Menuju Jakarta-Palembang - Gita Siwi

Hai....hai

Kemarin teman-teman ngikutin nggak acara torch relay pawai obor Asian Games 2018 di Yogyakarta? Nah Yogyakarta adalah kota pertama yang mendapatkan kehormatan untuk disinggahi oleh Api Obor Asian Games 2018.

Torch relay ini bertujuan sebagai ajang memperkenalkan kebudayaan  Indonesia, bukan hanya dalam bidang olahraga,  tetapi Indonesia  juga memiliki  kebudayaan  yang beraneka ragam. 

Meskipun saya nggak ikut hadir langsung di kota Gudeg ini, saya menikmati betul moment penting dalam sejarah yang berlangsung setiap empat tahun sekali. Yaitu dengan ikut berpartisipasi meramaikan melalui live tweet yang dilakukan salah satu komunitas yang ada di Jakarta. Dimana secara kebetulan teman-teman ini  sedang melakukan liputan langsung di sana.

Asian games tinggal menghitung hari ya tepatnya 27 hari lagi acara olahraga terbesar di Asia ini dimulai. Semarak kemeriahan Asian Games semakin terasa dengan adanya pawai obor (torch relay) di Indonesia.

Yogyakarta mendapatkan kehormatan untuk menjadi kota pertama yang disinggahi oleh Api Obor Asian Games 2018.

Pawai obor Api yang akan digunakan untuk pembukaan pelaksanaan Asian Games 2018 menempuh perjalanan 7.300 km dari Stadion Nasional Dhyan Chand, New Delhi, India hingga sampai di Yogyakarta. Kedatangannya menggunakan pesawat boing 737-500 dengan dikawal oleh lima pesawat tempur T-50 Golden Eagle milik TNI AU, dan mendarat di Lanud Adi Sutjipto, Yogyakarta. Obor api tersebut akan berkeliling dari Museum Dirgantara hingga Candi Prambanan untuk disatukan dengan api abadi dari Mrapen, Grobogan, Jawa tengah.

Dalam acara Konser Torch Relay Asian Games 2018 yang dihadiri Wakil Presiden RI Jusuf Kalla, obor mulai dibawa mengelilingi 54 kota di 18 provinsi seluruh Indonesia.

Wapres Jusuf Kalla mengatakan bahwa penyelenggaraan Asian Games ini menjadi kebanggaan tersendiri untuk Indonesia.

"Kehormatan untuk kita semua karena kita dipercaya untuk menyediakan infrastruktur dan venue tingkat dunia. Insya Allah, kita juga mampu menunjukkan prestasi di berbagai cabang olahraga", ujar Wapres Jusuf Kalla.

Asal usul Api Abadi Mrapen : Api abadi Mrapen merupakan fenomena geologi, berupa api yang menyala di atas tanah sebagai akibat dari terbakarnya gas alam yang muncul ke permukaan bumi. Mrapen sendiri adalah dukuh dimana api ini berada. Nama Mrapen sendiri berasal dari kata "prapen" yang artinya perapian. Di kalangan masyarakat setempat, api ini dikenal dengan Kyai Mrapi atau Nyai Mrapi. 

Hikayat mengenai Kawasan Api Abadi Mrapen dapat ditarik sejak masa runtuhnya Kerajaan Majapahit tahun 1478M. Saat itu Majapahit takluk atas kesultanan Demak Bintoro. Sebagai kerajaan penakluk, Demak Bintoro berkehendak untuk memindahkan benda-benda milik kerajaan Majapahit ke Demak. Perpindahan ini dipimpin oleh Sunan Kalijaga.

Melihat banyak rombongan yang merasa lapar, haus, dan lelah, Sunan Kalijaga memutuskan untuk beristirahat dahulu dalam perjalanan pulang ke Kesultanan Demak. Ia kemudian melihat anggota rombongan yang membawa bahan makanan mentah, kesulitan menghidupkan api untuk memasak dan mendapatkan air di sekitar lokasi.

Ada dua versi cerita yang muncul berkaitan dengan terjadinya Api Abadi Mrapen ini. Pertama Sunan Kalijaga menancapkan tongkat ke tanah. Saat dicabut, gesekan antara tongkat dan kondisi tanah yang mengandung gas alam berhasil mematikkan api. Kedua, keberadaan api memang sudah ada. Namun karena terbias sinar matahari, Sunan Kalijaga menunjukkan keberadaan api tersebut dengan menggesek-gesekan tongkatnya agar lebih terlihat oleh rombongan. 

Api abadi Mrapen juga menjadi lokasi produksi beberapa senjata kesultanan Demak Bintoro yang di buat oleh Empo Supo. Antara lain Nyai Sengkelat, Nyai Nogosiluman luk 13, dan Kyai Nogowelang luk 13.

Beberapa pendapat tentang Asian Games 2018 :

"Banggalah kita punya fenomena geologi ini ya" - @daffana

@Jadipresenter -Sangat bangga Asian games kembali di adakan di Jakarta

"One moment in time. Sukses2 buat atlet2 Indonesia" @Bangliku

Oh iya desain Torch Asian Games 2018 terinspirasi dari dua kota tempat penyelenggaraan Asian Games 2018 yaitu Jakarta dan Palembang. Yaitu Skin Palembang dan Golok Betawi Jakarta.

Maskot Asian Games 2018 :

1. Bhin Bhin 

Karakter Bhin Bhin mempresentasikan strategi dalam sebuah lomba atau pertndingan yang terinspirasi dari burung cendrawasih. Bhin bhin mengenakan rompi bermotif khas suku Asmat, yang menandakan asal dari burung cendrawasih.

Burung yang cantik ini memakan buah-buahan, biji-bijian, dan serangga kecil. Sayangnya, karena kerusakan habitat dan pemburuan liar, jumlah cendrawasih di alam bebas semakin menurun.

      2. Atung

Karakter Atung terinspirasi dari rusa Bawean yang hanya dapat ditemui di Pulau Bawean, Jawa Timur, dan mempresentasikan kecepatan.

Rusa Bawean termasuk hewan pemakan tumbuh tumbuhan termasuk daun-daunan.

     3. Kaka

Karakter kaka mempresentasikan kekuatan dan terinspirasi dari badak bercula satu. Saat ini, badak bercula satu termasuk dalam hewan langka yang dilindungi dan hanya dapat ditemui di Taman Nasional Ujung Kulon, Banten. Hewan yang memiliki nama latin Rhinoceros sondaicus ini mengenakan sebuah penutup dada bermotif bunga khas kota Palembang.

Asian Games 2018 ini akan diliput dan disiarkan oleh 45 media resmi negara peserta, serta negara-negara lain di luar Asia. Dengan 570 media yang akan melakukan live dari 21 venue di Jakarta, 10 Palembang dan 9 venue di Jawa Barat.

Akhirnya mari kita tunggu Euforia Asian Games 2018 yang akan berlangsung selama 2 minggu ini. Selamat datang dan selamat bertanding 11.280 atlet yang akan mempertandingkan 40 cabang olahraga dengan 465 nomor pertandingan juga 6.000 ofisial yang akan membantu semua jalannya pertandingan agar nyaman dan aman dan tentu dukungan para suporter di Jakarta. Semoga api abadi yang terus berkobar dari Mrapen akan tetap ada dalam jiwa semangat bertanding atlet-atlet Indonesia kita. Indonesia!
#AG2018BlogChallenge
#DukungBersama