Peran Penting Keluarga Dalam Masalah Gizi - Gita Siwi

"Saat ini begitu banyak issue di permasalahan kesehatan. Masyarakat kita sekarang ini kalau boleh di bilang sebenarnya sedang sakit. Tidak hanya satu dua orang dalam kasus Difteri tetapi dalam soal gizi iya, dalam soal TBC Tuberkolosis iya. Kita sedang berperang di begitu banyak lini". 

Kata Bapak Andi Khomeini Pengurus Besar IDAI dalam Gathering Lintas Profesi dalam mengusung kesehatan bersama Kompeni Sehat dan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) yang bertempat di jalan Medan Merdeka Jakarta Pusat.

dok wondrlust.com

Dalam soal gizi peran serta keluarga memang sangat penting. 1000 hari pertama kehidupan ini sangat menentukan. Bukan hanya dari ibunya saja, tetapi sebenarnya yang kita butuhkan adalah peran serta seluruh keluarga. 

Karena kenapa? 1000 hari pertama kehidupan seorang anak ini ditentukan dari ke dua orang tuanya. Sehatkah atau tidak. Bagaimana merencanakan kehamilan untuk kemudian melahirkan anak yang sehat. Pertumbuhan dan perkembangannya sesuai dengan apa yang diharapkan. Ini semua menjadi perhatian dalam keluarga.

Dr.Marya dengan peran penting gizi

Paling penting terutama adalah masalah gizi. Karena apa? Gizi punya peran penting dari mulai anak  balita kemudian tumbuh menjadi anak sekolah, berkembang sebagai remaja, kemudian dewasa dan harus produktif. Proses tumbuh kembang semua ini dipengaruhi status gizinya pada masa kanak-kanak.

"1000 hari pertama kehidupan adalah kunci. Terutama untuk ibu-ibu, juga bagi keluarga. Masa mulai masuk sekolah ditentukan awalnya dari dua tahun pertama" kata Dr. Marya

Ini kita kenal dengan tumpeng gizi seimbang. Tumpeng gizi seimbang isinya terutama adalah karbohidrat. Karbohidrat dapat kita peroleh dari padi-padian, kentang, ubi, kacang-kacangan, sereal, pasta, buah kering, buah pisang dan lain-lain.

Tumpeng gizi seimbang

Kebutuhan setiap individu pasti berbeda. Anak yang usianya sama-sama satu tahun tetapi kebutuhan gizinya sangat dipengaruhi oleh status berat badan, tinggi badan, ada kondisi penyakit atau tidak. Ini yang kemudian nanti kita dapat hitung kebutuhan nutrisi secara individual.

Blogger & komunitas ibu cerdas

Tetapi sebenarnya kalau secara merata atau di ambil rata-rata kita bisa lihat dari angka kecukupan gizi.

Faktor yang mempengaruhi asupan makan :

1.Lingkungan keluarga

2.Lingkungan sosial, dimana anak bergaul, ke sekolah, apalagi untuk anak zaman now separuh harinya berada disekolah. Hampir sebagian besar anak ada di sekolah. Dimana anak butuh eksistensi dan apa yang namanya keren. Tetapi sayangnya keren dalam hal bagaimana mengkonsumsi makanan yang benar ini biasanya bergeser dipengaruhi dengan lingkungan. 

Contohnya sekarang kalau buka gadget buka instagram aja yang ada foto-foto makanan yang ke kinian.Yang isinya mungkin judulnya adalah jus mangga. Tetapi jus mangga ini, gulanya ada ditambah kan susu. Yang awalnya mau diunggulkan mangganya tetapi jadi tidak sehat. 

3.Nutrisi harus terpenuhi

Ini adalah dasar. masing-masing individu berbeda-beda memenuhi. Dirumah ana-anak masih ada ibu yang kontrol, tetapi sayangnya begitu anak masuk usia sekolah, dia melihat berbagai macam makanan. Padahal pilihannya belum tentu sehat karena biasanya gula dan natriumnya tinggi. kalau di luar rumah diabaikan.Melihat makanan dalam kemasan belum paham mana yang sehat. Atau gulanya cukup tinggi.

Lalu pertanyaannya kurangkah? Cukupkah karena faktanya masih ada saja anak yang kurang gizi.

Komponen yang harus dipenuhi adalah karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral.

Kita harus teliti juga terhadap iklan-iklan yang beredar. Salah satunya iklan susu. Seperti SKM. Ini ini bukan susu. Karena 50% kandungannya mengandung gula. Yang kalau dikonsumsi terus menerus dapat mengakibatkan obesitas pada anak.

Peran penting gizi dalam membangun keluarga Indonesia yang sehat pada akhirnya membutuhkan kepedulian dari semua pihak. Tidak hanya teman-teman media, Jurnalis, blogger  dan para artis saja. Mari semua bergerak! Dan
sekarang!