Jakarta 17 Desember,2016
Berbicara di depan umum,tampil didepan orang banyak menjadi "doping"bagi saya. Saya menikmati pekerjaan ini. Masa sekolah saya yang dulu selalu suka maju kedepan entah disuruh mencatat oleh guru, atau menjadi dirigen setiap upacara bendera rasanya sesuatu yang mengasyikan. Membawa saya sampai pada pekerjaan yang bukan duduk dibelakang meja.
Jadi penyiar radio, tampil ke depan untuk mengajar #KLaShariPresenterMCRadio yang saya buat setiap bulan,voice over ( vo ) untuk acara infoteinment, real estate juga potret jalanan. Dan terlibat dengan Tim Praktisi Radio untuk menganjar Broadcasting di salah satu kampus di Sisingamangaraja Jakarta Selatan. Seminggu sekali bertemu dengan anak-anak and moms di Huges Presenter cilik dan Runway Indonesia. Ini semua menjadi pekerjaan yang jauh dari duka karena banyak banget sukanya. Seru! Ilmu di kantor ( studio ) dibawa,dibagi secara indoor atau outdoor atau sebaliknya permasalahan diluar jadi bahan siaran.
Untuk sebagian orang bisa tampil berbicara ke depan memerlukan perjuangan ekstra. Iya nggak? .Dari yang keringat dingin keluar, bolak-balik ke kamar kecil sampai suaranya bergetar karena betapa nervousnya ada di hadapan orang banyak yang tidak kita kenal.
Lalu pertanyaannya mana yang lebih nervous? bertemu dihadapan 10 teman akrab kita atau dengan 100 orang yang tidak saling kenal sama sekali?
Yup! Benar lebih nervous bertemu yang 10 kepala tadi, karena sudah kenal jadi ada rasa khawatier takut salah dan takut-takut yang lainnya. Kalau yang 100 orang bebas lepas karena tidak kenal.
Siang itu dalam acara #bloggerhangout dari @bloggercrony yang mengambil thema "Blog to the book" ceritanya saya disuruh jadi moderator merangkap MC nih. Ayuk aja siapa takut. Karena semakin suara ini diasah maka semakin nyaringlah gaungnya. Eh nggak boong. Hehe
Sehari sebelumnya saya cari tahu siapa narasumbernya, apa materi yang akan disampaikan nanti dan bagaimana mekanisme acara ini nantinya. Akan lebih baik sekali kalau kita sudah mengenal secara baik dan dekat dengan narasumber tersebut. Tapi tidak juga menjadi alasan kalau dalam acara nanti kita membuat satu kesalahan kemudian alasannya "iya nih maafkan karena belum kenal narsumnya".Gubrak!
Lewat sosial media saya cari tahu siapa itu Ang Tek Khun. Editor yang sudah malang melintang selama 24 tahun,penulis sekaligus blogger.Yang akan menjadi narsum siang itu dengan peserta 50 orang blogger.
Pertanyaan-pertanyaan singkat saya sampaikan lewat wa-nya. Seperti, ingin saya panggil apakah nanti. Dokter,profesor atau bupati? Hahaha...becanda. Intinya saya bangun kedekatan lewat sosial media sebelum saya menjumpainya. Dari jawaban-jawabannya kita akan tahu nantinya apakah narsum kita cukup responsif orangnya atau sebaliknya. Dan Ang Tek Khun ternyata teman yang asyik buat diajak diskusi,dengan berpembawaan tenang.
Saya dan Ang Tek Khun Foto.dok pribadi |
Jam berapa saya akan sampai ke lokasi yang di kenal dengan kwalitas emasnya ini. Yang ada hanya doa agar tidak terlalu telat. Minimal 15 menit dari jadwal yang sudah ditetapkan. Tapi jangan dicontoh ya ? Saya datang mepet. Nggak boleh. TItik
1 jam datang lebih awal dalam satu acara adalah lebih baik atau minimal 30 menit sebelum acara dimulai, karena waktu ini bisa kita gunakan untuk lebih mengetahui secara detail jalannya sebuah acara. Catat ya?
Gunakan waktu menunggu untuk mengeksplore lingkungan yang ada di sekitarmu.
Sampai di tempat acara hal yang pertama kita lakukan adalah langsung mengecek rundown acara, apakah ada perubahan waktu atau nama pengisi acara? Temui langsung narasumber lainnya seperti dari Moka juga team wahyu media. Dan siapa nanti orang yang akan selalu bolak-balik berkomunikasi dengan kita selama jalannya acara. Ini penting agar telinga kita tidak mendengar banyak perintah atau permintaan dari banyak orang.
Kiri-kanan Ang Tek Khun,Moka dan Wahyu Media |
Walau kadang sudah ada satu orang yang ditunjuk tetap lho pas acara berjalan banyak tuh yang apa-apa langsung cus ke MCnya. Biasanya terjadi pada acara resepsi pernikahan.
Sapa dan pandanglah audience dengan tulus dan hangat tanpa rekayasa. #eh ha ha
Karena hatimu dapat terdeteksi lewat suaramu. "Assalammu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,selamat siang,apa kabar? Sampaikan dengan Percaya diri,jelas dan lugas. Kemudian lanjutkan "terimakasih sudah sampai di tempat yang luar biasa ini, ijinkan saya Gita Siwi untuk memandu jalannya acara sampai jam 5 nanti".
Moderator/MC untuk @BloggerCrony Foto.dok @TatyHidayat |
Apa yang menarik mata kita bisa kita jadikan materi kata pembuka kita, sebagai pembawa acara. Seperti ; wah ternyata peserta siang ini dominasi cowok ya? Atau "ini sengaja pada pakai kostum merah putih, akan lanjut nobar ya? Dan masih banyak 1001 macam materi kata pembuka.
Sikap tubuh yang tidak berlebihan juga dalam berpakaian.
Penting untuk jadi perhatian .Karena kita akan ada didepan kurang lebih 4-5 jam.Selalu sesuaikan dengan kondisi acara. Libatkan audience dengan jalannya acara agar lebih hidup dan serasa dekat. (menyesuaikan acaranya ) Perhatikan juga waktu yang berjalan. Karena tepat dengan rundown acara adalah baik.
Akhirnya tampil berbicara ke depan jadikan hal yang menyenangkan bukan sebaliknya menakutkan. Karena ketakutan-ketakutan yang ada dalam diri kita akan mendatangkan ketakutan-ketakutan berikutnya. Karena susungguhnya kitalah yang menciptakan ketakutan itu sendiri.Bicaralah dengan penuh percaya diri.Yakin terhadap apa yang kita bicarakan.
Jangan takut salah. Tapi maju saja dulu, urusan salah belakangan.Berani?
Good Luck!
Post a Comment
Post a Comment