Jepang dikenal sebagai negara dikawasan asia yang dapat memberikan kenyamanan transportasi bagi warganya. Dimana salah satunya adalah transportasi kereta api cepat sekaligus murah yang bernama Shinkasen.
Lantas bagaimana dengan Indonesia?
Transportasi publik yang ada di Indonesia belumlah memadai dan hal ini menjadi hambatan bagi para wisatawan Asing yang akan berkunjung. Masih minimnya transportasi publik membuat pariwisata Indonesia begitu mahal. "padahal 5-10 tahun kedepan orang tidak harus menggunakan mobil pribadi karena keberadaan transportasi publik sudah dirasa nyaman dan aman" kata dirut operasional PT Railink Poerwanto.
Transportasi publik yang ada di Indonesia belumlah memadai dan hal ini menjadi hambatan bagi para wisatawan Asing yang akan berkunjung. Masih minimnya transportasi publik membuat pariwisata Indonesia begitu mahal. "padahal 5-10 tahun kedepan orang tidak harus menggunakan mobil pribadi karena keberadaan transportasi publik sudah dirasa nyaman dan aman" kata dirut operasional PT Railink Poerwanto.
Railink sebagai anak perusahaan PT KAI yang berdiri pada tanggal 28 September 2006 menjawab kehausan masyarakat akan adanya transportasi publik yang nyaman dan terjangkau.Memulai proyek pertamanya di Bandara Kualanamu Medan tgl 25 Juli 2013. Disusul Bandara Soekarno Hatta ( Soeta ) yang rencananya dapat ditempuh dalam waktu kurang dari 1 jam. Dengan melalui rute Manggarai-Sudirman baru-Duri-Batu Ceper.
Proyek yang kabarnya tidak melibatkan Anggaran Pendapatan Belanja Negara ( APBN) ini ditargetkan selesai Maret 2017. Dengan tarip Rp100.000-Rp150.000 untuk sekali perjalanan. Dan akan mulai beroperasi pada Mei 2017.
Dirut Railink Heru Kuswanto optimis bahwa proyek ini akan berjalan sebagai mana mestinya. Walaupun kendala di lapangan pasti ada karena ini menyangkut sirkulasi operasional Bandara dimana ketelitian dan ketepatan menjadi hal yang penting.
Mari kita tunggu saja kereta api bandara melintas.
Post a Comment
Post a Comment